Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Babinsa Ujung Tombak Keamanan Negara

28 Desember 2012 | Jumat, Desember 28, 2012 WIB Last Updated 2012-12-27T18:00:00Z


Kota Bima, (SM).- Dalam apel bersama seluruh Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Markas Kodim 1608 Bima, Kamis (27/12), Danrem 162 Wira Bhakti, Kolonel. Infantri Zulfardi Zunin menegaskan instruksi Kepala Staf TNI AD dalam apel Danrem dan Dandim di Secapa AD tanggal 3-7 Desember lalu. Dalam apel tersebut, disampaikan adanya kebijakan atau tujuan yang harus ditindaklanjuti oleh Korem, Kodim, Koramil hingga Babinsa dan ditangani langsung oleh anggota terdepan dalam hal ini Babinsa sebagai unjung tombak keamanan negara.

Danrem 162 Wira Bhakti, Kolonel Infantri Zulfardi Zunim mengawali pembicaraan saat menerima khusus awak pers, peran TNI adalah sama-sama di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu membantu mengamankan jika terjadi potensi gejolak di suatu wilayah. Bukan berarti, TNI ingin mengambil alih peran Polisi sebagai pengaman.
Namun lebih tegas disampaikannya, bila kemudian di wilayah yang akan terjadi potensi gejolak tersebut terdapat anggota TNI, maka anggota TNI tersebut sebelumnya harus atau wajib menyampaikan informasi pengamanannya kepada pihak kepolisian sebelumnya. Tentunya anggota TNI sambil menunggu pihak kepolisian hadir di lokasi akan terjadi konflik wajib pula memberikan pengamanan dan menangani kinflik yang terjadi untuk menghindari kejadian-kejadian yang lebih besar bakal terjadi.
Mengenai kehadirannya di Kodim 1608 kemudian menggelar apel bersama seluruh Babisa, dalam memberikan penegasan kembali untuk menjadi peringatan bagi anggota TNI terkait apa yang disampaikan Staf TNI bahwa anggota Kodim, Koramil dan Babinsa menjadi ujung tombak keamanan negara, ada kebijakan atau tujuan yang harus ditindaklanjuti oleh Korem, Kodim, Koramil hingga Babinsa dan ditangani langsung oleh anggota terdepan dalam hal ini Babinsa sebagai unjung tombak.
Tidak itu saja, terjadi pada masalah besar, anggota TNI juga bisa mengambil tindakan jika terjadi aksi kriminal. Karena jika membiarkan hal tersebut sama saja membiarkan tindak kejahatan terjadi. “Ambil dulu, cegah malingnya, kemudian serahkan ke Polisi,” tutur Zulfardi mengilustrasikan.
Setiap anggota harus yakin dan langsung mengambil langkah bila muncul gejolak. Terutama langkah yang ditempuh yakni preventif dan persuasif. ‘’Untuk ke arah situ, peran Babinsa harus lebih tajam,’’ pintanya.
Lanjutnya, tugas pokok TNI AD sangat ditentukan oleh kemampuan Babinsa. Sebab, Babinsa yang memahami wilayah-wilayah terdepan. Untuk itu diharapkan dalam melaksanakan tugasnya Babinsa dapat berkoordinasi dengan aparat pemerintahan desa, kecamatan hingga pemerintah atas. Ini dimaksudkan, dalam meningkatkan sinergisitas. Sehingga kedepan, konflik yang terjadi di wilayah masing-masing bisa dicegah. Sebab, keberhasilan Koramil/Babinsa ditentukan bila berhasil mencegah konflik.
“Kehadiran saya untuk mengecek itu, apakah kebijakan dari pimpinan sudah sampai pada para Babinsa,” terang Zulfardi yang juga didampingi Dandim 1608/Bima Letkol Infantri Tommy Feri beserta sleuruh petinggi Korem. Selain tugas-tugas tersebut, sebagai garda terdepan Babinsa memiliki banyak peranan. Bisa menjadi perawat bila ada yang membutuhkan perawatan, bisa membangun bila ada yang harus dibangun.(dd)      
×
Berita Terbaru Update