Kota
Bima, (SM).- Civitas akademika
STISIP Mbojo-Bima, Kamis (27/12) menggelar rapat senat terbuka dalam rangka
Dies Natalis ke 31 dan wisuda sarjana angkatan ke 26. Tahun ini, STISIP
Mbojo-Bima mencetak sarjana sosial sebanyak 269 orang.
Ketua
STISIP Mbojo-Bima Dra. Hj. Nurmi, M.Si yang sekaligus membuka secara resmi
kegiatan tersebut dalam sambutannya mengatakan, lulusan STISIP yang telah
memenuhi syarat untuk diwisuda tahun ini sebanyak 269 orang. Tentu pencapaian
tersebut sangat menggemberikan, baik institusi, keluarga wisudawan terlebih
bagi wisudawan sendiri. “Ini sebuah pencapaian yang harus diapresiasi karena
dicapai dengan usaha yang terbaik dan pengorbanan yang tak ternilai,” ujarnya.
Pada
kesempatan itu, Nurmi juga menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan
yang telah berhasil menyelesaikan studinya dengan baik. Semoga nanti, wisudawan
menjadi manusia yang berguna, baik untuk masyarakat maupun bangsa dan Negara.
Kata dia,
STISIP Mbojo-Bima memiliki komitmen yang kuat terhadap kepeloporannya dalam
melahirkan sarjana yang berkualitas dan unggul di bidang yang ditekuninya.
Dengan dibuktikannya oleh para alumni yang sukses diberbagai bidang lapangan
kerja seperti pimpinan puncak di birokrasi pemerintah, Kepala Dinas di
Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima, serta sukses berkarir di lembaga-lembaga
politik dan sektor swasta. “Kami yakin para wisudawan hari ini akan mengikuti
jejak sukses pendahulu,” katanya.
Ia
menambahkan, wisuda merupakan tanda berakhirnya masa studi. Juga sekaligus awal
perjuangan untuk meniti karir dalam kehidupan nyata di tengah-tengah
masyarakat. Berbagai persoalan akan dihadapi, baik yang menyangkut persoalan
sosial budaya, ekonomi maupun global. “Persaingan semakin ketat, oleh karena itu
saudara harus siap untuk menghadapinya,” tambah Nurmi.
Di tempat
yang sama, Koordinator Kopertis Wilayah VIII Prof. I. Nyoman Sucipto
mengatakan, kepada wisudawan untuk bisa tidak berhenti belajar kendati sudah
mendapat gelar wisuda. Karena gelar yang sudah diraih sekarang, akan semakin
membuka peluang dalam berkiprah dalam meniti karir, menatap masa depan serta
mengabdikan diri kepada masyarakat. “Terus belajar sepanjang hayat,” sarannya.
Menurutnya,
sebagai alumnus, wisudawan harus mampu menjadi agen perubahan. Dan itu harus
dimulai dari diri sendiri dan sekarang. Karena menjadi sarjana juga memiliki
tanggungjawab untuk memberikan yang terbaik dan mentranformasikan ilmu yang
sudah didapat di bangku kuliah untuk perubahan dan kebaikan. (bnq)