Bima,
(SM).- Sebanyak 20
peserta yang konsen pada kebijakan publik di Kabupaten Bima mengikuti training analisis dan advokasi anggaran publik bagi Oeganisasi
Masyarakat Sipil (OMS). Kegiatan yang dipusatkan di Hotel Marina tanggal 14 – 16 Desember 2012
difasilitasi PATTIRO atas dukungan AIPD pada
program peningkatan kapasitas dan pendampingan CSO dalam perencanaan dan
penganggaran dan pengawasan penggunaan anggaran publik.
Para peserta menyampaikan pendapatnya saat Training Analisis dan
|
Susana
Dewi Rochimah, Civil Society Officer Australia AID di sela-sela kegiatan, Sabtu
(15/12) mengatakan, rangkaian kegiatan pelatihan tersebut
dilakukan oleh
PATTIRO sebagai implementing partner dalam pencapaian out
put.
Dijelaskannya,
kegiatan Workshop dan pelatihan bagi CSO ini bertujuan meningkatkan
kesadaran, kapasitas, dan partisipasi CSO untuk terlibat dalam proses perencanan,
pengalokasian anggaran, tracking belanja dan monitoring pelayanan publik
daerah. Tujuan lainnya, mendorong CSO lokal untuk fokus pada isu-isu pada
sektor-sektor kunci dari pembangunan seperti pendidikan, kesehatan, dan
infrastruktur agar mereka dapat meningkatkan perannya serta menjadi mitra
sejajar pemerintah daerah dan DPRD.
Menurutnya,
output yang diharapkan, 20 orang dari 20 CSO yang concern pada kebijakan publik
di Kabupaten Bima mampu melakukan analisis dan advokasi anggaran publik.
Sedangkan, outcome perubahan yang diharapkan terjadi dari pelaksanaan kegiatan ini, yakni meningkatnya jumlah CSO yang memahami isu anggaran serta meningkatnya kesadaran dan partisipasi CSO agar
terlibat dalam
proses perencanaan penganggaran dan mempengaruhi kebijakan anggaran untuk
pelayanan publik yang lebih baik,
terutama di
tiga sektor utama pembangunan seperti
sektor kesehatan, pendidikan dan infrastruktur.
Dengan semakin meningkatnya partisipasi CSO dalam mempengaruh
kebijakan anggaran daerah, kata
Susan, akan berdampak
pada adanya perbaikan kebijakan anggaran yang
lebih berpihak kepada masyarakat
dan meningkatnya
alokasi anggaran untuk 3 sektor utama pembangunan. “Diharapkan dengan adanya alokasi anggaran yang memadai, perbaikan pelayanan
publik yang adil dan berkualitas dapat tercapai”,
katanya.
Kata
dia, sasaran kegiatan
pelatihan adalah CSO-CSO yang ada di Kabupaten Bima berjumlah 20 orang peserta. Untuk mendukung
kesetaraan gender, dalam proses pemilihan peserta kami mempertimbangkan aspek
keseimbangan gender dengan memberikan kesempatan 30
– 40 persen kuota kepada anggota CSO perempuan untuk mengikuti pelatihan.
Susan
menegaskan, keterlibatan
masyarakat dalam proses perencanaan dan penganggaran menjadi penting untuk
menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik, adil dan berkualitas. Selain
itu, keterlibatan masyarakat dalam tahap pelaksanaan anggaran juga menjadi
sangat penting untuk mendorong adanya akuntabilitas dari pemerintah daerah. “Partisipasi aktif masyarakat atau kelompok masyarakat perlu didukung dengan
kemampuan dan pengetahuan yang memadai agar mereka lebih berdaya”, harapnya.
Liputan
Suara Mandiri, peserta yang hadir, antara lain Humas Pemkab Bima, LP2DER,
SOLUD, Yisa, LP3M, LEINSTA, MPI, FP3M, FMT, Forum Komite Sekolah, FKPPMD, Jejak
Bima, Dewan Pendidikan, FKKP, Lapeksdam, Badza, GPPD, Babuju dan Pers. (sam)