Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tolak Lapak, Warga Main Bola di Jalan Raya

01 September 2012 | Sabtu, September 01, 2012 WIB Last Updated 2012-09-03T00:36:26Z
Kota Bima, (SM).- Aktifitas penolakan pembangunan lapak PKL permanen di Lapangan Pahlawan Raba kini semakin meningkat. Karena tetap tak sepakat dengan program pemerintah itu, puluhan warga Kelurahan Rabadompu dan sekitarnya mendatangi kantor DPRD Kota Bima, untuk beraudiensi.
Warga hadir di gedung rakyat tersebut sekitar pukul 09.00 wita, sebelum memasuki ruang DPRD Kota Bima, lebih awal warga tersebut bermain bola di jalan raya. Kendati tidak terlalu lama, namun membuat aktifitas jalan macet. Bermain bola di jalan itu sebagai bentuk protes warga karena dialihfungsikannya lapangan merdeka menjadi pasar.
Usai protes di jalan, warga diterima langsung Wakil Ketua DPRD Kota Bima, Feri Sofyan SH, bersama sejumlah anggota DPRD Kota Bima lainnya, seperti Ahmad Miftah,S.Sos, Alfian Indrawirawan, Anwar Arman SE, A. Gani SH, Irsyad, Drs. H. Mukhtar Yasin, MAP dan H. Ruslan. Nampak hadir juga Kepala Dinas Koperindag Kota Bima.
Di ruang rapat warga menyampaikan aspirasinya. Salah seorang perwakilan, Abdul Aher mengungkapkan keresahannya pada pembangunan lapak PKL di lapangan Pahlawan itu. Ketua RT 09 Kelurahan Rabadompu Barat itu mendesak DPRD Kota Bima untuk menuntaskan masalah tersebut. “Jika tak ada sikap dari DPRD Kota Bima dalam sepuluh hari, warga akan ambil tindakan pembongkaran paksa,” ancamnya.
Menurut dia, keberadaan lapak permanen ini sudah sangat mengganggu aktifitas warga, baik untuk kegiatan olahraga maupun kegiatan ibadah. Dengan dibangunnya deretan tempat usaha di lapangan bersejarah tersebut, maka nilai sejarahnya akan memudar, seiring dengan komersialisasi lapangan yang dilakukan belakangan ini.
Sama halnya dengan Syafrudin, Ketua RT 04 Kelurahan Rabadompu. Dia menyampaikan, lapangan Pahlawan tersebut merupakan satu dari dua lapangan bersejarah yang dimiliki Kota Bima. Sejak jaman penjajahan dulu, lapangan tersebut memiliki posisi dan kenangan tersendiri bagi warga. “Kami menyayangkan sikap pemerintah yang semakin mengurangi nilai-nilai sejarah di Kota Bima,” sorotnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Bima, Feri Sofyan, SH menyambut baik aspirasi warga tersebut. Dan mengingatkan warga untuk bersabar sembari menunggu peresmian dari Kementrian Koperasi dan UKM. Karena keberadaan lapak yang dibangun itu semata-mata demi kepentingan masyarakat dan membantu ekonomi. “Mengenai permintaan untuk dibongkar, kami berusaha untuk carikan solusi terbaik,” ujarnya. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update