Kota Bima, (SM).- Aksi
protes dan mengecam film The Innocence of Moslems kembali terjadi di
Bima. Jum’at kemarin, ratusan massa
menggelar long march di jalan Soekarno – Hatta, mengutuk keras film yang
menampilkan tayangan pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Nampak waktu itu, sejumlah
organisasi Islam, seperti MUI, GP Ansyor, HMI, PMII, dan IMM. Hadir juga ratusan
santri dari Pondok Pesantren Al – Ikhwan Salama dan Pondok Pesantren Darul
Hikmah Sonco Lela.
Secara bergantian perwakilan
menyampaikan orasi dan kecaman. Kata mereka, Agama Islam adalah agama yang
sangat mengedepankan nilai-nilai hak asasi manusia, sebelum semua manusia
mengetahui apa itu hak asasi manusia. Karena didalam agama Islam, darah, harga
diri dan harta mempunyai kehormatan yang tidak boleh diganggu dan diserang oleh
siapapun.
Dalam catatan sejarah, pelecehan
terhadap Islam dan Nabi Muhammad beserta umat Islam telah terjadi berulang kali
dan paling banyak berasal dari negara Adi Daya Amerika Serikat. Dengan berbagai
cara mereka lakukan untuk menunjukan kebencian dan sikap fanatic buta oleh
berbagai pihak yang berada di belakangnya. Dengan adanya penyerangan ini,
membuktikan Amerika Serikat ingin menghancurkan Islam dan umat Muhammad.
Menanggapi film kontroversial The
Innocence of Moslems itu, massa
yang tergabung dalam berbagai organisasi itu menyampaikan sejumlah tuntutan.
Diantaranya, mengecam film The Innocence of Moslems dan pelecehan
terhadap Nabi Muhammad SAW. Mengutuk para pelaku dan pembuat film anti Islam
itu dan menuntut supaya hukum diberlakukan untuk pembuat film tersebut. Jika
tidak, tindakan itu akan menambah kebencian kaum muslimin kepada barat pada
umumnya.
Tuntutan lainnya, meminta
pemerintah memutuskan seluruh hubungan diplomatic dengan negara Amerika
Serikat, karena pada dasarnya Indonesia
tidak bergantung pada Amerika Serikat. Meminta kepada pemerintah memutuskan
berbagai macam kerja sama dengan para investor dari negara adidaya tersebut.
(SM.07)