Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Lagi, Organisasi Islam Bima Kecam Film Anti Islam

22 September 2012 | Sabtu, September 22, 2012 WIB Last Updated 2012-09-27T07:05:03Z
Kota Bima, (SM).- Aksi protes dan mengecam film The Innocence of Moslems kembali terjadi di Bima. Jum’at kemarin, ratusan massa menggelar long march di jalan Soekarno – Hatta, mengutuk keras film yang menampilkan tayangan pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Nampak waktu itu, sejumlah organisasi Islam, seperti MUI, GP Ansyor, HMI, PMII, dan IMM. Hadir juga ratusan santri dari Pondok Pesantren Al – Ikhwan Salama dan Pondok Pesantren Darul Hikmah Sonco Lela.
Secara bergantian perwakilan menyampaikan orasi dan kecaman. Kata mereka, Agama Islam adalah agama yang sangat mengedepankan nilai-nilai hak asasi manusia, sebelum semua manusia mengetahui apa itu hak asasi manusia. Karena didalam agama Islam, darah, harga diri dan harta mempunyai kehormatan yang tidak boleh diganggu dan diserang oleh siapapun.
Dalam catatan sejarah, pelecehan terhadap Islam dan Nabi Muhammad beserta umat Islam telah terjadi berulang kali dan paling banyak berasal dari negara Adi Daya Amerika Serikat. Dengan berbagai cara mereka lakukan untuk menunjukan kebencian dan sikap fanatic buta oleh berbagai pihak yang berada di belakangnya. Dengan adanya penyerangan ini, membuktikan Amerika Serikat ingin menghancurkan Islam dan umat Muhammad.
Menanggapi film kontroversial The Innocence of Moslems itu, massa yang tergabung dalam berbagai organisasi itu menyampaikan sejumlah tuntutan. Diantaranya, mengecam film The Innocence of Moslems dan pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW. Mengutuk para pelaku dan pembuat film anti Islam itu dan menuntut supaya hukum diberlakukan untuk pembuat film tersebut. Jika tidak, tindakan itu akan menambah kebencian kaum muslimin kepada barat pada umumnya.
Tuntutan lainnya, meminta pemerintah memutuskan seluruh hubungan diplomatic dengan negara Amerika Serikat, karena pada dasarnya Indonesia tidak bergantung pada Amerika Serikat. Meminta kepada pemerintah memutuskan berbagai macam kerja sama dengan para investor dari negara adidaya tersebut. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update