Outlet Rocket Chicken (Foto BIN SM) |
Kota
Bima, (SM).- Outlet Rocken Chicken Bima diduga menjual
makanan tak layak konsumsi sebagaimana yang dikeluhkan salah seorang konsumen
inisial EK, Sabtu (1/9). Jenis sajian sup jagung diklaim telah beraroma lain
alias basi.
Ek
menceritakan, sajian jenis sup jagung tersebut dibelinya pada hari Sabtu,
sepulang dari tempatnya bekerja bersama anaknya. Rencananya, sup jagung itu
akan dikonsumsi bersama keluarga di rumahnya sepulang dari tempat tersebut. Namun
sebelum meninggalkan outlet Rocken Chicken, EK dan anaknya sempat mencicipi
masakan sup jagung dimaksud. “Saya suapin pada anak. Setelah beberapa sendok, ko’
tak seperti biasanya, anak tiba-tiba saya nangis”, kisah EK.
EK
mengaku heran atas perubahan anaknya setelah mencicipi sup jagung dimaksud. Ia
pun spekulasi menduga dalam hatinya. Berawal dari penasaran, EK mengaku
dicicipinya masakan sajian Rocken Chicken itu dalam keadaan hangat. “Usai
mencicipi, saya jadi yakin atas masakan yang disuguhkan itu. Rupanya anak saya
nangis karena aromanya lain. Mungkin rasa supnya seperti sudah basi,” akunya
pada wartawan.
Bukan
hanya aroma basi saja yang dirasakan EK, tetapi sub jagung itu dirasakan kecut
dan aneh. Atas persoalan itu, dirinya langsung kembali ke tempat Rocket Chicken
dan mengadukan hal yang dialaminya itu. “Saya serahkan makanan itu pada
karyawan setempat. Saya suruh mereka cicipi, tapi mereka juga tidak mau. Mereka
memilih untuk bawa makanannya ke dalam dapur”, tuturnya.
EK
mengaku sempat ditawari karyawan setempat untuk mengambil sup jagung yang lain,
namun karena terlanjur kesal dirinya menolak tawaran tersebut dan memilih
pulang.
EK
dan keluarga rupanya pelanggan setia yang hampir setiap hari membeli makanan
produk Rocket Chicken. Tapi selama ini, akunya, tak pernah menemukan
makanan basi. “Baru kali ini rasanya tidak enak sekali,” jelasnya.
Direktur
Rocket Chicken Cabang Bima, Fitri saat ditemui Ahad kemarin mengaku
sudah mendapat laporan tentang keluhan EK itu dari karyawannya. “Kami dapat
laporan itu Sabtu sekitar pukul 13.00 wita,” akunya.
Fitri
justru melimpahkan kesalahan pada karyawannya yang lalai memasak sajian sub
jagung tersebut. “Adanya beda rasa itu, karena kelalaian karyawan. Rasanya
kecut bukan karena sup yang basi, tapi karyawan yang tidak memasak matang,”
tukasnya.
Fitri
mengklaim telah memberikan teguran pada karyawan masaknya dan telah diberikan
peringatan untuk tidak terulang lagi hal serupa. Peringatan tersebut dibarengi
dengan ancaman pemecatan.
Menurut
Fitri, selama ini pihaknya menyediakan makanan dalam kondisi yang berkualitas.
Jika makanan tidak laku dalam sehari atau masih tersisa tidak dijual untuk esok
harinya. “Kami punya prinsip, hari ini dijual hari ini. Jika ada yang tersisa,
maka kami buang,” akunya. (SM.07)