Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Eksekutif Dinilai Mengabaikan Aspirasi Hasil Reses

22 September 2012 | Sabtu, September 22, 2012 WIB Last Updated 2012-09-27T07:07:26Z
Bima, (SM).- Jawaban eksekutif yang disampaikan Wakil Bupati Bima terhadap Pandangan Umum (PU) fraksi DPRD Kabupaten Bima terkait Rancangan Peraturan Daerah (raperda) ABPD-Perubahan 2012, Jum’at kemarin membuat sejumlah anggota dewan tidak puas. Eksekutif dinilai mengabaikan aspirasi hasil reses anggota dewan di berbagai Daerah Pemilihan (Dapil).
Menanggapi jawaban eksekutif atas PU Fraksi menyoal berbagai usul saran yang bersinggungan dengan aspirasi seluruh wilayah lingkup Kabupaten Bima dari hasil Reses legislator setempat, langsung ditanggapi dengan hujan interupsi anggota DPRD yang menyimak penyampaian Wakil Bupati pada Paripurna dengan agenda jawaban eksekutif terhadap PU Fraksi.
Sejumlah anggota dewan tidak puas yang langsung menanggapi usai pidato Wakil Bupati tersebut, pada intinya merasa belum terjawab beberapa program vital yang sangat diharapkan masyarakat. Mulai dari persoalan irigasi, jalan ekonomi hingga sarana prasarana yang urgen, menyangkut hajat hidup masyarakat kecil, terungkap belum dijawab apalagi mau direalisasikan eksekutif.
Malah kata mereka saat interupsi, eksekutif cenderung mengabaikan aspirasi hasil reses, justeru mengedepankan program yang menurut eksekutif sebagai skala prioritas pemebangunan yang akan dilakukan kedepan sebagai aplikasi anggaran yang tertuang dalam APBD-Perubahan tersebut.   
Srikandi satu-satunya di lembaga dewan, Dra Hj Mulayati, misalnya, langsung menanggapi penyampain Wakil Bupati yang dinilainya sama sekali belum dan tidak pernah menyinggung alias memberikan jawaban beberapa usulan fraksinya. Kata dia, eksekutif hanya menjawab datar dan tidak menyentuh langsung pada berbagai usulan program yang diinginkan masyarakat diwilayah Daerah Pemilihan maupun sebagaimana yang diusulkan pada PU fraksinya sebagai manifestasi dari APBD-P yang tengah direncanakan. “Saya cermati dari awal hingga akhir, penyampaian Wakil Bupati, sama sekali tidak menjawab usulan yang tertuang pada PU fraksi kami. Beberapa program yang diusulkan sesuai aspirasi warga, tidak terjawab. Pastinya kami akan lebih menekankan pada saat klinis Komisi dan Banggar nantinya”, katanya.
Senada dengan Mulyati, Ir Rajiman, lebih pedas lagi menyorot keseriusan eksekutif dalam merencanakan program APBD-P. Kata dia, beberapa program pembangunan yang diusulkan fraksinya, utama sekali menyangkut hajat hidup masyarakat yang urgen, semisal penyediaan sarana prasarana produksi dan sejumlah lain program yang dibutuhkan sesegera mungkin guna kelancaran usaha, tidak direspon dan ditanggapi pada jawaban eksekutif.
Beda halnya yang disampaikan, anggota DPRD, Ahmad HM Saleh, yang menyinggung soal keseriusan pemerintah dibawah pimpinan Ferry Zulkarnaen dalam menangani pembangunan infrastruktur pemerintah yang ada di Kecamatan Lambu pasca kerusuhan lalu. Hingga kini infrastruktur pemerintah di wilayah tersebut, satupun belum ada yang dibangun kembali. Padahal anggaran senilai Rp 1,8 Miliyar menurutnya, untuk membangun kembali infrastruktur di Lambu sudah tersedia, “kenapa pemerintah belum mau membangun juga”, tanyanya.
Guna menghindari hujan interupsi yang semakin menjadi atas jawaban eksekutif terhdap PU Fraksi, Ketua DPRD Kabupaten Bima, Drs H Muhdar Arsyad, selaku pimpinan paripurna saat itu, menyimpulkan, apapun yang belum terkafer pada jawban ekskutif, bisa diusulkan kembali saat klinis Komisi maupun klinis Banggar nantinya. (SM.08)
×
Berita Terbaru Update