Kota Bima, (SM).- Selesai apel gabungan
yang dirangkai dengan halal bihalal Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, Senin
(26/08), Walikota Bima H.Qurais H.Abidin memimpin Rapat Koordinasi (Rakor)
pemantapan persiapan APEKSI yang melibatkan seluruh Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) Pemkot Bima, di aula Kantor Pemkot Bima.
Walikota yang didampingi Wakil Walikota H.
A. Rahman H.Abidin dan Sekda Kota Bima Ir Muhammad Rum dalam arahannya
menghimbau seluruh jajaran untuk memantapkan persiapan APEKSI dan menyediakan
pelayanan terbaik pada 10-12 Oktober mendatang.
Selain kaitan persiapan APEKSI, Walikota
Bima juga menekankan kepada Camat dan Lurah ujung tombak pemerintahan untuk
memahami kondisi keadaan masyarakat di lingkungannya masing-masing. Tujuannya,
agar memudahkan perbaikan kondisi keadaan masyarakat menjadi lebih baik.
Kata dia, camat dan lurah tentunya harus
lebih mengerti kondisi rill masyarakatnya seperti jumlah janda, jumlah yatim
piatu dan masyarakat yang sakit.
“Data-data rill seperti ini akan sangat
membantu dalam menunjang ketepatan dan kecepatan respon kita dalam pemberian
bantuan sosial kepada masyarakat”, ungkap Walikota.
Walikota menyampaikan, begitu banyak makna
yang diambil dari perayaan Idul Fitri yang baru saja dirayakan bersama,
didalamnya juga terkandung makna perbaikan disiplin. Kedisiplinan merupakan
salah satu harga yang tidak bisa ditawar. Karena hal ini merupakan warisan
berharga untuk diestafetkan kepada generasi muda.
Lanjutnya, ikhtiar untuk menegakkan
kedisiplinan harus ditanamkan dalam diri masing-masing, sehingga akan sangat berpengaruh
pada setiap langkah ke depannya. Baik dalam lingkungan kerja dan kehidupan
bermasyarakat.
“Apabila disiplin mampu diaplikasikan
dalam setiap langkah kita, maka tidak diragukan lagi ke depannya kita akan
terus mampu meningkatkan capaian yang telah sama-sama kita raih. Yaitu,
keluarnya Kota Bima dari status disclaimer dan mendapat predikat Wajar
Dengan Pengecualian (WDP)”, ungkapnya.
Diakhir arahannya, Walikota Bima mengajak
jajaran untuk bekerja lebih baik dan mengedepankan silaturrahmi. Terutama dalam
penyelesaian persoalan yang timbul di tengah-tengah masyarakat agar tidak
menimbulkan konflik yang berkepanjangan. (SM.04)