Bima, (SM).- Korban kebakaran pick-up pengangkut BBM yang terbakar di Talabiu
hingga kemarin masih dirawat di RSUD Bima. Mereka rata-rata menggunakan obat
persediaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
Kepala Bidang Pengembangan SDM RSUD Bima,
Suryansyah yang dikonfirmasi mengatakan, obat yang dipergunakan sementara ini
untuk kebutuhan para korban kebakaran menggunakan stok Jamkesmas pada RSUD
Bima.
Hal tersebut sesuai dengan instruksi dari
pimpinan. Nantinya pihak manajemen RSUD Bima akan mengklaim semua penggunaan
obat para korban kebakaran tersebut pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima.
Hari pertama dan kedua masuk di RSUD Bima, para
korban harus membeli pribadi sebagian obat yang diresepkan dokter. Belakangan,
Pemerintah telah mengganti uang korban sesuai dengan harga pembelian obat.
Setelah diklaim, lanjutnya, pihak manajemen RSUD
Bima akan menggantikan secara utuh semua jenis obat yang dipergunakan bagi para
korban kebakaran tersebut pada pihak pengelola instalasi Jamkesmas RSUD Bima.
“Obat bagi pasien Jamkesmas tersebut diadakan
sesuai kebutuhan melalui perencanaan yang matang. Jadi, untuk sementara ini
statusnya hanya dipinjam saja dan nanti akan diadakan ulang,” paparnya.
Serupa saat penanganan korban kerusuhan
penolakan tambang di Kecamatan Sape beberapa waktu lalu. Kata dia, semua biaya
medis para korban ditanggung pemerintah dengan sistem meminjam stok obat
Jamkesmas.
Selain stok Jamkesmas, ujarnya, para korban
kerusuhan tersebut juga menggunakan persediaan obat dari instalasi Askes,
apotik umum dan Jamkesda NTB. “Semua penggunaannya diklaim ke Pemerintah,”
tuturnya.
Untuk penggunaan obat korban kerusuhan pada
instalasi Jamkesmas, kata dia, telah dibayar secara tunai sesuai jumlah obat
yang dipakai. “Saat itu tidak semua obat Jamkesmas yang dipakai, tapi ada juga
obat instalasi lain,” ucapnya. (SM.06)