Bima, (SM).- Sabtu malam (4/8), Pemerintah Kabupaten Bima
melakukan safari Ramadhan di Masjid Muhtadin Desa Kuta Kecamatan Parado.
Rombongan
dipimpin Bupati Bima H. Ferry Zulkarnain, ST dan didampingi Kepala Kemenag
Kabupaten Bima, pejabat eselon II dam III lingkup Pemkab Bima, Camat dan
Muspika kecamatan Parado.
Seperti
pada kesempatan safari Ramadhan sebelumnya, Bupati Ferry memaparkan program
prioritas pemerintah daerah di bidang keagamaan. Termasuk mengeluarkan surat
edaran terkait peningkatan kegiatan Imtaq dan syiar Islam selama bulan suci
Ramadhan.
Memasuki
akhir Ramadhan ini, diharapkan kepada umat Islam untuk menunaikan
kewajiban membayar zakat, baik zakat fitrah, zakat mal maupun zakat profesi.
Zakat fitrah misalnya, penting untuk mensucikan jiwa dan pada saat yang sama
juga merupakan bagian dari kepedulian kita terhadap sesama yang kurang mampu.
Pada
kesempatan itu, Bupati juga memaparkan proses pendataan honorer kategori II
yang jumlahnya mencapai 12.650 orang. "Pemda hanya bertugas mendata, dan
berkasnya dikirim ke pemerintah pusat. Kelengkapan administrasinya diperiksa
oleh Tim Pusat”, katanya.
Insyaallah
setelah Ramadhan akan ada pengumuman kelulusan administrasi. Honorer yang
dinyatakan lulus administrasi inilah nantinya berhak mengikuti ujian pada
bulan Februari 2013 mendatang.
“Tidak
ada lagi ada jatah formasi, semua tergantung hasil tes sesuai standar
minimal yang ditetapkan pemerintah Pusat", Papar Bupati.
Ke
depan, tidak ada lagi pegawai honorer, dan akan diberlakukan sistem kontrak
tahunan yang disesuaikan dengan kemampuan kebutuhan dan kondisi keuangan
daerah.
Kepada masyarakat Bupati mewanti-wanti untuk tidak mempercayai oknum yang mengatas namakan Bupati dan pejabat BKD yang meminta imbalan uang kepada calon peserta ujiian. "Intinya belajar dan banyak mempelajari contoh soal dengan mengakses melalui internet. Pemeriksaan pun dengan sistem komputerisasi maka persiapapkan diri dengan baik", terang Bupati. (SM.04)
Kepada masyarakat Bupati mewanti-wanti untuk tidak mempercayai oknum yang mengatas namakan Bupati dan pejabat BKD yang meminta imbalan uang kepada calon peserta ujiian. "Intinya belajar dan banyak mempelajari contoh soal dengan mengakses melalui internet. Pemeriksaan pun dengan sistem komputerisasi maka persiapapkan diri dengan baik", terang Bupati. (SM.04)