Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

KUA-PPAS RAPBD 2012 Prematur?

14 Agustus 2012 | Selasa, Agustus 14, 2012 WIB Last Updated 2012-08-14T02:48:01Z
Bima, (SM).- Pembahasan KUA-PPAS RAPBD tahun 2012 lagi diskor pimpinan rapat Banggar Senin (14/8). Kali ini, bukan karena kehadiran yang tidak quorum, tetapi pengusulan draft KUA yang dianggap prematur.
Tim Banggar Pemkab Bima buru-buru berkeinginan membahas KUA-PPAS RAPBD 2012 tuntas hingga dalam waktu 5 hari kedepan. Sementara pertanggungjawaban APBD tahun 2011 belum dilakukan Bupati Bima.
“Sebelum perubahan, harusnya ada pertanggungjawaban APBD tahun 2011 oleh Bupati Bima,” kritik M. Aminurllah dalam rapat Banggar bersama antara Pemkab Bima dengan DPRD Kabupaten Bima, Senin kemarin.
Memang tim BPK baru masuk untuk lakukan audit pengunaan APBD 2011. Untuk itu kami minta laporan semester pertama dan prognosis, sebelum dilakukan perubahan,” pintanya lagi.
Permintaan Maman-sapaan akrabnya- itu mendapat dukungan dari Pimpinan rapat Banggar H. Muchdar Arsyad. “Memang prosedurnya harus seperti itu,” tuturnya. Tapi kita lihat alurnya harus bagaimana,” diplomasinya.   
Pimpinan tim Banggar Pemkab Bima pada kesempatan itu Asisten II Setda Bima H.M.Taufik H.AK mencoba memberikan keyakinan pada anggota Banggar DPRD Kabupaten Bima bahwa pihaknya tidak ada niat lewati prosedur.
“Itu memang benar, bahkan laporan realisasi APBD Semester pertama belum. Bahkan pak Maman sudah sarankan langsung pada Bupati soal itu,” pungkasnya. Pada tahun lalu, kita ada musibah kebakaran,” tuturnya.
Untuk pengelolaan APBD pada tahun anggaran 2011 lalu, baru mulai akhir Juli 2012 ini dilakukan audit oleh BPK. Keterlambatan tersebut paling pokok dipicu lantaran kebakaran kantor Pemkab Bima berikut dengan arsipnya.
Ia mengakui pengelolaan keuangan Pemkab Bima tahun 2011 bakal lahirkan penilaian minor BPK, buntut musibah kebakaran. “Jujur kami sampaikan, Bima ini mau jadi disclamer karena musibah kebakaran,” ungkapnya.
Maman memahami alibi Asisten II Setda Bima tersebut yang menggtandeng musibah kebakaran dalam persoalan tersebut. “Karena ada masalah kebakaran, kita pahami pemeriksaan BPK telat. Tapi masalah prognosis enam bulan kedepan.
Dan laporan semester pertama harus jelas. Menurut saya, eksekutif tidak berkerja. Kalau mau dapatkan WTP sebagaimana yang selalu didengungkan Bupati Bima, mari kita selalu konsisten sesuai dengan aturan,” tegasnya.
Bagaimana kita mau bahas KUA-PPAS RAPBD tahun 2012, sementara laporan semester pertama dan prognosis enam bulan kedepan belum kita tahu. Hasil audit BPK pun bagaimana pengeloaan keuangan 2011, kita juga belum tahu,” sambungnya.
Pimpinan rapat Banggar akhirnya memutuskan untuk menskor rapat Banggar bersama tersebut. Waktu skor tersebut dimanfaatkan oleh H. Muchdar Arsyad sebagai waktu untuk lobi-lobi baik dengan eksekutif maupun dengan Maman.
Diujung rapat tersebut, H. Taufik menyampaikan permohonan ma’af dengan hati mendalam kepada anggota Banggar DPRD Kabupaten Bima atas kelalaian itu. “Untuk memenuhi harapan pak Maman secara komplit, memang susah. Rincian secara global saja masih sulit. Tetapi kami akan coba untuk menyampaikan dalam bentuk angka besarnya saja,” pintanya. (SM 06)
×
Berita Terbaru Update