Kota Bima, (SM).- Beberapa hari terakhir ini, masyarakat Kota Bima dihebohkan
dengan beredarnya perkelahian dua orang pelajar di Dana Traha (Kuburan Raja,
red). Perkelahian yang sengaja diadu teman-temannya itu pun menjadi tontonan,
tak ada yang melerai. Antara dua gang, hanya berteriak dan saling memberikan
semangat.
Cuplikan perkelahian dengan durasi
sekitar satu menit 15 detik itu cukup melahirkan tanda tanya. Pasalnya,
percakapan kenapa dua siswa itu bisa berkelahi, tak terdengar. Tiba-tiba saja,
setelah keduanya pasang kuda-kuda, kemudian saling menyerang, menjambak,
membanting dan menerkam.
Teman-temannya yang ada di sekitar
hanya bisa memberi semangat. Berteriak layaknya ada adu ayam. “Ayo, Ayo, Ayo”.
“Awas, tak boleh ada yang berani masuk dan melerai”. “Hantam, terus, maju” seperti
itulah petikan teriakan kawan-kawannya yang memberi semangat dan mengambil
gambar dengan handphone.
Di duga, video singkat itu merupakan
ronde pertama. Karena saat jelang berakhirnya pertarungan dua siswi tersebut,
terdengar kalimat yang menyuruh untuk istrahat dulu dan melanjutkan beberapa
saat lagi.
Belum diketahui pasti dua siswi itu
berasal dari sekolah mana. Tapi tersiar kabar, perkelahian di Dana Traha itu
yakni antara siswi SMAN 2 Kota Bima dan SMAN 4 Kota Bima.
Kapolres Bima Kota, AKBP. Kumbul,
KS, SIK, SH yang dimintai keterangan tentang itu, kaget awal kali melihat video
itu setelah diperlihatkan wartawan. Demi kepentingan penyelidikan dan
penyidikan, dia minta untuk dikirim via bloetooth. “Video ini akan kami
telusuri. Kita berikan dulu kesempatan untuk intelegen mencari tahu video ini
dan dari mana para siswi ini,” katanya.
Sementara itu, saat sejumlah
wartawan ingin mengkonfirmasi Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, Drs. Suryadi, MPd
di ruangannya, tiba-tiba saja datang Kepala SMAN 4 Kota Bima dan memasuki
ruangan Suryadi. Beberapa saat kemudian, Suryadi yang nampak menghindar dari
kejaran media, akhirnya keluar ruangan dan beralasan dipanggil Walikota Bima.
Tak ada sepatah kata pun menjawab
pertanyaan media saat keluar di ruangannya. Begitu pun saat ditunggu keluar
dari ruangan Walikota Bima, Suryadin yang dimintai keterangan hanya mampu
berkata “Jangan, jangan-jangan,” kemudian melaju dengan kendaraan dinasnya.
(SM.07)