Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

UD Mori Sama Pasarkan Tenunan Renda di Bandara

25 Juli 2012 | Rabu, Juli 25, 2012 WIB Last Updated 2012-07-31T03:07:33Z

Bima, (SM).- Usaha Dagang Mori Sama Desa Renda Kecamatan Belo, membuka show room di ruang Vip Bandara Muhammad Salahudin Bima. Usaha itu bisa terlaksana berkat dukungan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekernasda) Kabupaten Bima.

Pimpinan UD Mori Sama, Bun Hajar yang ditemui di Bandara, Senin kemarin mengatakan, show room yang ada sekarang sudah berjalan 3 bulan lamanya. Di dalam, dipasarkan berbagai jenis kerajinan tangan masyarakat Renda, terutama yang sudah terkenal tenunan Renda.  Di samping itu, ada juga tenunan dari desa lain, sehingga show room tersebut menjual berbagai jenis kerajinan warga Bima, baik berupa tenunan, anyaman, madu, bawang goreng dan mutiara.
“Kami adakan kerjasama dengan pihak Bandara serta dukungan dari Ibu Dinda, isteri Bupati Bima, makanya ruangan untuk pameran sekaligus pemasaran pruduk Bima”, ujar Bun Hajar.
Kata dia, barang dagangan yang tersedia di show room masih sangat kekurangan berbagai jenis makanan ataupun penganan yang merupakan ciri khas Bima.
Ia mengaku, sejak show room dibuka, penjualan kain tenunan Renda cukup tinggi. Pihaknya pun kesulitan memenuhi pesanan seperti madu, susu kuda liar. Namun, pihaknya tetap mengupayakan agar ruang yang tersedia terpenuhi oleh prudak lokal Bima. “Sejak dibuka, sudah banyak kain Renda terjual, bisa laku enam sampai tujuh potong setiap harinya. Dan harga juga cukup terjangkau”, ungkap Bun Hajar.
Menurutnya, setiap tamu yang datang atau akan berangkat kembali ke luar Bima, sambil menunggu pesawat bisa melihat berbagai jenis tenunan khas Bima. “Hitung-hitung sebagai buah tangan untuk keluarga atau kerabat di rumah. Keberadaan show room di Bandara cukup membawa peningkatan ekonomi”, ungkapnya.
Arsyad warga Bima yang tinggal di Jakarta menyambut baik adanya ruang pamer tersebut (showroom), sebab dirinya bisa langsung melihat hasil tenunan masyarakat Bima, terutama tenunan Renda yang sudah menasional. “Di sini saya bisa langsung belanja bahan kain Renda untuk sahabat dan keluarga di Jakarta sebagai oleh-oleh”, aku Arsyad.
Sayangnya, barang yang tersedia masih banyak kosong. Bahkan disarankan untuk diisi dengan kue khas dari Sila, mina sarua, bisa juga dodol dari rumput laut. “Termasuk dodol Wera, sangat baik walaupun di simpan tiga hari bahkan sepekan masih baik untuk dimakan dan tak akan basi”, ungkap Arsyad yang mengakui banyaknya potensi daerah Bima yang belum dikelola secara baik. (SM.12)

×
Berita Terbaru Update