Bima, (SM).- Letusan suara mercon dan petasan di desa Naru kecamatan Woha sangat
mengganggu umat muslim yang tengah melaksakan sholat isha dan tarawih secara
berjamaah. Parahnya, Letusan suara yang mengagetkan itu terjadi di halaman
masjid dan jalan raya persis di depan masjid Al Furqan desa Naru.
Pantauan Koran ini, kendati dilarang oleh jamaah yang mengikuti sholat
berjamaah di masjid setempat, namun permainan yang didominasi anak-anak itu
tetap saja berlangsung. Banyak yang beranggapan, Hal itu terus terjadi karena tidak
aparat keamanan yang melakukan patroli. "mestinya ada aparat yang
melakukan saat umat mulai melaksanakan sholat tarawih,berjamaah," pinta
Sharir yang juga imam di masjid Al Furqan.
Sharir mengaku, letusan mercon dan petasan telah berlangsung sejak memasuki
bulan suci Ramadan. Ironisnya, aparat keamanan, baik kepolisian maupun Polpp
seolah tak mengubris kondisi demikian. "Mestinya kondisi seperti ini tidak
dibiarkan berlarut.Dan perlu diberikan pembinaan kepada anak yang kerap bermain
petasan. Agar memberikan efek jera kepada anak lainya," kata Sharir.
Dia berharap, pihak berwajib baik kepolisian maupun Polpp, dapat mengambil
tindakan terhadap anak yang kerap bermain petasan. Selain itu, aparat juga
didesak merazia penjual mercon dan petasan, baik di pasar maupun di
kampung-kampung. "kami melihat, sepertinya mercon dan petasan ini dijual
bebas. Karena tidak ada pengawasan dari aparat," tandasnya. (SM.12)