Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Robek Proposal, Bupati Todong Pistol

04 Juli 2012 | Rabu, Juli 04, 2012 WIB Last Updated 2012-07-04T04:27:03Z
Bima,(SM).- Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Pemerintah Kabupaten Bima di Desa Doro O’o Kecamatan Langgudu, Ahad (01/07) sekitar pukul 20.00 wita, terungkap kesan pahit. Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnain, ST dikabarkan menodongkan pistol ke arah mahasiswa yang mengajukan proposal.
Menurut pengakuan mahasiswa yang menjadi korban, Sudirmasin, bertempat di RT 13 Desa Doro O’o, mereka dengan sejumlah mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Forum Solidaritas Pemuda Pelajar Doro O’o, menyerahkan proposal pengadaan Komputer kepada Bupati Bima. Namun waktu itu, Bupati menjelaskan tidak ada alokasi anggaran untuk proposal yang mereka ajukan. “Bupati berlasan, proposal yang kami ajukan tidak tercantum dalam APBD dan tidak singkron dengan program Kabupaten Bima,” ujar Sudirmasin saat ditemui di Sat Reskrim Polrest Bima Kota, Senin kemarin.
Mereka tidak terima dan merasa keberatan dengan alasan yang disampaikan Bupati Bima. Secara spontan, Syamsudin merobek proposal tersebut dihadapan Bupati Bima sembari mengatakan, sudah tak ada gunanya lagi proposal itu. “Melihat aksi merobek proposal, Ruslan yang juga Ajudan Bupati dan rekan-rekannya langsung mengeroyok Syamsudin,” bebernya.
Diakui Sudirmasin, saat itu mereka dipukul berkali-kali menggunakan tangan. Melihat aksi pengeroyokan tersebut, dia dan rekannya coba melerai, namun  Sudirmasin juga ikut dipukul menggunakan tangan oleh Ruslan dan rekan-rekannya. “Tidak puas dengan itu, Bupati mengeluarkan Pistol dan mengancam kami,” ujar Sudirmasin mengutip kalimat Bupati.
Akibat kejadian itu, Sudirmasin mengaku mengalami sakit dada, sedangkan Syamsudin mengalami bengkak pada bagian muka. Tapi Syamsudin kini belum bisa hadir untuk memberikan laporan atas insiden tersebut, karena masih trauma dan kabarnya diburu oleh Polisi Pamong Praja. “Syamsudin masih berada di rumahnya di Doro O’o. Dia trauma,” katanya.
Di tempat yang sama, Ikhsan mahasiswa yang mengaku melihat kejadian itu dan menjadi saksi atas laporan Sudirmasin, membenarkan insiden itu. Dia membenarkan jika saat itu Syamsudin merobek proposal dihadapan Bupati Bima. Oleh ajudannya, melihat tindakan Syamsudin langsung melayangkan tinju dan mengeroyok. “Sudirmasin yang awalnya coba melerai, tapi ikut dipukul,” ujarnya
Bahkan, lanjutnya, Bupati Bima juga sempat mengeluarkan pistol dan mengancam mahasiswa yang ada di tempat itu. “Karena takut, kami lari dan mengamankan diri,” tandasnya.
Sudirmasin menambahkan, atas insiden itu pihaknya sudah melaporkannya ke Polres Bima Kota, pukul 14.00 wita, Senin kemarin. Bahkan dirinya yang didampingi oleh rekan-rekannya sudah divisum.
Ajudan Bupati Bima, Ruslan yang dikonfirmasi via Ponselnya, mengakui memukul mahasiswa tersebut. Kata dia, aksi tersebut dilakukan lantaran dirinya tak tahan melihat tingkah pola oknum mahasiswa yang begitu arogan dan mengata-ngatai Bupati. “Menurut saya, mahasiswa ini sangat tidak menghormati dan menghargai Bupati. Masa’ merobek proposal dihadapan Bupati sambil mengeluarkan kata-kata kasar,” tampik Ruslan.
Sementara Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Bima Drs. Aris Gunawan yang dikonfirmasi, mengaku, dirinya tidak berada di tempat kejadian perkara, namun yang diketahuinya, insiden itu bermula saat mahasiswa menyerhakan proposal bantuan permohonan perangkat komputer untuk organisasinya. Setelah Bupati melihat dan mempelajari, Bupati menyarankan untuk membuat proposal lain, karena tidak ada alokasi dan untuk pengadaan komputer untuk kelompok warga.
Rupanya, kata Aris, ada yang tidak terima dengan penjelasan Bupati, kemudian menyobek proposal itu di depan Bupati. Ajudan Bupati, Ruslan, yang merasa tindakkan itu sebagai penghinaan kepada Kepala Daerah langsung beraksi dengan melakukan pemukulan. “Kalau yang saya tahu, Bupati tak ikut memukul. Soal pistol, saya masih konfirmasi. Tapi info dari teman-teman media, korban sudah melaporkan ke aparat berwajib. Karena sudah masuk ranah hukum, kita tunggu hasil pemeriksaan Polisi,” katanya, Selasa kemarin.
Kapolres Bima Kota, AKBP. Kumbul, KS, SIK, SH mengatakan, sudah menerima laporan insiden tersebut dan korbannya sudah di visum. “Kita langsung proses kasusnya sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujar Kumbul via handphone, Selasa kemarin.
Lanjutnya, mengenai laporan Bupati mengancam korban dengan menggunakan pistol, pihaknya akan mendalami dulu. “Terkait kasus ini, sudah tujuh orang yang kami ambil keterangannya,” tambahnya.
Ajudan Bupati, Ruslan yang terus di hubungi via Handphone, tak berhasil. Karena telepon genggamnya tidak aktif. Demikian pula dengan Camat Langgudu yang kabarnya ada di lokasi kejadian, dihubungi Koran ini melalui telepon genggamnya, tak aktif. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update