Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Lokakarya Pengembangan Lahan Kering Digelar

04 Juli 2012 | Rabu, Juli 04, 2012 WIB Last Updated 2012-07-04T04:17:55Z

Bima, (SM).- Senin lalu di Gedung PKK, Wakil Bupati Bima Drs. H. Syafrudin, H.M. Nur, M.Pd membuka secara resmi Wokshop dan Focus Discussion Group/FGD tentang arah dan strategi pengembangan lahan kering berbasis inovasi di Kabupaten Bima.
Menurut panitia, lokakarya ini mengacu pada sistem pengelolaan lahan kering di Kabupaten Bima yang umumnya masih melakukan pendekatan tradisional dan minim sentuhan inovasi teknologi terbarukan, sehingga tidak heran bila belum mampu menggenjot produksi pertanian secara optimal. Karena itulah, hasil penelitian dan kajian tim profesor riset akan memberikan sentuhan inovasi bagi peningkatan produktifitas pertanian lahan kering.
Workshop tersebut dihadiri oleh 18 Profesor Riset dari Kementerian Pertanian RI yang diketuai Profesor Irsal Las, Kepala Bappeda Kabupaten Bima Drs. Muzakir, M. Sc dan para kepala SKPD lingkup bidang pertanian.
Wakil Bupati Bima dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Forum Komunikasi Profesor Riset Balitbang Kementerian Pertanian RI yang telah memilih Kabupaten Bima sebagai salah satu percontohan untuk pengembangan lahan kering yang berbasis inovasi.
"Terpilihnya Kabupaten Bima merupakan langkah yang tepat mengingat Bima merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki lahan kering yang luas", ujar Wabup.
Menurutnya, dari luas wilayah Kabupaten Bima seluas 438.940 Ha. Dari areal ini, 7,38 persen penggunaan merupakan lahan sawah sedangkan 92,62 persen merupakan lahan bukan sawah dan dari luas tersebut 51,2 persen sebagai lahan kering yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Bima.
Wabup berharap, workshop ini dapat menghasilkan rumusan dan model pengembangan lahan kering di Kabupaten Bima yang mampu memberikan nilai tambah dalam meningkatkan produksi dan produktifitas lahan kering yang pada akhirnya mampu memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan petani di lahan kering.
Prof. Suyanto yang mewakili para profesor riset mengatakan, salah satu masah utama yang dihadapi saat ini adalah kian menciutnya lahan pertanian yang subur. "Secara nasional, potensi lahan kering iklim kering di Indonesia seluas 6,68 juta Ha, sebagian telah mengalami degradasi dan kurang produktif. Oleh karena itu kehadiran para profesor di Kabupaten Bima adalah untuk menawarkan konsep sistem pertanian terpadu lahan kering iklim kering.
Kabupaten Bima, salah satu dari 6 wilayah yang dikunjungi dan mempunyai komoditas unggulan berupa bawang merah, jagung, padi, jagung dana komoditas pertanian lainnya. Sebagai contoh, Desa Mbawa Kecamatan Donggo seluas 2.422 Ha merupakan desa yang akan dijadikan desa contoh pilot project pengembangan lahan kering. (SM.04)
×
Berita Terbaru Update