Bima. (SM.12).- Ketua Penggerak PKK Kecamatan Lambitu, Heni Susilowati
sangat sesalkan atas berbuatan warga Desa Kaboro yang membuktikan perbuatan
salah atau tidaknya seseorang dengan cara mencelupkan tangan di air mendidih.
Dijelaskanya, secara ilmiah susah
dibuktikan dengan cara warga Kaboro itu. Manusia normal, pasti sangat merasakan
panas dan aka nada gerakan reflek untuk melawan panas itu.
Perbuatan Saunah sangat melanggar
Undang Undang Perlindungan Anak, apalagi si Raodah itu anak yatim piatu yang
mestinya di santuni bukan di siksa dengan cara demikian. “Saya sangat
menyesalkan sikap warga Kaboro, Saunah, anak yatim piatu mestinya di lindungi
bukan di siksa,” kesal Heni.
Katanya lagi, kita banyak berharap
agar Raodah yang masih duduk di kelas 2 SD itu agar lekas sembuh sehingga bisa
melanjutkan pendidikan. Raodah, saat ini masih berbaring di RSUD Bima di Raba.
Si Raodah di tinggal pergi ayahnya, sedangkan ibunya kawin lagi dengan warga
Nata Kecamatan Palibelo.
Raodah dalam keseharianya, tinggal
bersama kakaknya yang perempuan dan masih kelas 2 SMP. Adapun kakaknya yang
laki, saat kejadian berada di Dompu untuk bekerja termasuk ibunya berada di
Desa Nata. “untuk biaya hidup dan biaya sekolah, tanggungan kakanya yang laki
yang kini sedang berada di Dompu. Dating sekali sekali untuk menyerahkan uang,”
cerita Heni sambil hilangkan butiran air yang keluar dari kelopak matanya,
Jum’at (27/7) kemarin di Kuta.
Kebiasaan membuktikan kebenaran
dengan cara mencelupkan tangan ke air panas, merupakan untuk pertama kali
terjadi di wilayah Lambitu. Sebelumnya, tidak ada. Dan hal itu, akan menjadi
agenda sosialisasi Tim Pengerak PKK Kecamatan Lambitu untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat agar semua kasus diserahkan kepada pihak yang berwajib.
Sedangkan di bulan Ramadhan, Tim
Penggerak PKK Lambitu sudah mulai melaksanakan majelis taklim. Kegiatan Majelis
taklim, dimulai dari Desa Sambori. Kegiatan itu berlangsung pagi hari, di ikuti
para ibu kades, pengurus kecamatan. “Saya memulai kegiatan majelis taklim untuk
mengisi bulan suci ramadhan dari Desa Sambori,” ujar Heni seraya mengatakan
Kegiatan Majelis Taklim di bulan Ramadhan, sudah menjadi kalender PKK Lambitu. (SM.12)