Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Ketua PKK Lambitu Sesalkan Ulah Warga Kaboro

28 Juli 2012 | Sabtu, Juli 28, 2012 WIB Last Updated 2012-07-31T03:44:16Z

Bima. (SM.12).- Ketua Penggerak PKK Kecamatan Lambitu, Heni Susilowati sangat sesalkan atas berbuatan warga Desa Kaboro yang membuktikan perbuatan salah atau tidaknya seseorang dengan cara mencelupkan tangan di air mendidih.

Dijelaskanya, secara ilmiah susah dibuktikan dengan cara warga Kaboro itu. Manusia normal, pasti sangat merasakan panas dan aka nada gerakan reflek untuk melawan panas itu.
Perbuatan Saunah sangat melanggar Undang Undang Perlindungan Anak, apalagi si Raodah itu anak yatim piatu yang mestinya di santuni bukan di siksa dengan cara demikian. “Saya sangat menyesalkan sikap warga Kaboro, Saunah, anak yatim piatu mestinya di lindungi bukan di siksa,” kesal Heni.
Katanya lagi, kita banyak berharap agar Raodah yang masih duduk di kelas 2 SD itu agar lekas sembuh sehingga bisa melanjutkan pendidikan. Raodah, saat ini masih berbaring di RSUD Bima di Raba. Si Raodah di tinggal pergi ayahnya, sedangkan ibunya kawin lagi dengan warga Nata Kecamatan Palibelo.
Raodah dalam keseharianya, tinggal bersama kakaknya yang perempuan dan masih kelas 2 SMP. Adapun kakaknya yang laki, saat kejadian berada di Dompu untuk bekerja termasuk ibunya berada di Desa Nata. “untuk biaya hidup dan biaya sekolah, tanggungan kakanya yang laki yang kini sedang berada di Dompu. Dating sekali sekali untuk menyerahkan uang,” cerita Heni sambil hilangkan butiran air yang keluar dari kelopak matanya, Jum’at (27/7) kemarin di Kuta.
Kebiasaan membuktikan kebenaran dengan cara mencelupkan tangan ke air panas, merupakan untuk pertama kali terjadi di wilayah Lambitu. Sebelumnya, tidak ada. Dan hal itu, akan menjadi agenda sosialisasi Tim Pengerak PKK Kecamatan Lambitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar semua kasus diserahkan kepada pihak yang berwajib.
Sedangkan di bulan Ramadhan, Tim Penggerak PKK Lambitu sudah mulai melaksanakan majelis taklim. Kegiatan Majelis taklim, dimulai dari Desa Sambori. Kegiatan itu berlangsung pagi hari, di ikuti para ibu kades, pengurus kecamatan. “Saya memulai kegiatan majelis taklim untuk mengisi bulan suci ramadhan dari Desa Sambori,” ujar Heni seraya mengatakan Kegiatan Majelis Taklim di bulan Ramadhan, sudah menjadi kalender PKK Lambitu. (SM.12)

×
Berita Terbaru Update