Kota Bima, (SM).- Sedikitnya 1298 Pegawai Negeri Sipil yang
mengabdi sebagai tenaga pendidik di Kota Bima, Sabtu (28/7) berkumpul di Aula
SMKN 2 Kota Bima. Mereka hadir guna mendapatkan pengarahan dan informasi
mengenai pelaksanaan Ujian Kompetensi Guru (UKG) yang digelar selama empat hari,
Senin 30 Juli – 2 Agustus mendatang. Di tahun ini pun, jumlah guru yang bakal
mengikuti UKG, sebanyak 1298 orang.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas
Dikpora Kota Bima, Drs. Suryadin, MPd dalam sambutannya melaporkan, dari jumlah
guru PNS Kota Bima, keseluruhan sebanyak 2523 orang, yang ikut UKG tahun ini
sebanyak 1298 guru. Artinya, sudah lebih dari 50 persen guru di Kota Bima yang
telah menerima tunjangan sertifikasi.
Dia menyebutkan, peserta yang dari
guru TK sebanyak 32 orang, Guru SD sebanyak 502 orang, Guru SMP sebanyak 298,
Guru SMA sebanyak 318 orang Guru SMK sebanyak 129 orang dan pengawas sebanyak
28 orang. “Tekhnik pelaksanannya nanti menggunakan sistim on line dan bertempat
di SMKN 1 Kota Bima, SMKN 3 Kota Bima dan SMAN 1 Kota Bima selama empat
hari,” bebernya.
Menurur Suryadi, tujuan pelaksanaan
UKG untuk pemetaan penguasaan kompetensi guru atau kompetensi pedegogi dan
professional sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan program pembinaan dan
pengembangan profesi guru dalam bentuk kegiatan pengembangan profesi secara
berkelanjutan. Selain itu, juga sebagai entry point penilaian kinerja guru,
serta sebagai alat control pelaksanaan penilaian kinerja guru. “Kami mengajak
kepada seluruh peserta UGK untuk meningkatkan m,utu pendidikan di Kota Bima,” pintanya.
Kepala Lembaga Penjamin Mutu
Pendidikan (LPMP) Mataram Drs. Muh. Irfan, MM yang juga hadir mengatakan,
pelaksanaan Ujian Kompetensi Guru ini, tak ada hubungannya dengan urusan
sertifikasi. Guru yang khawatir tidak lulus, tidak mempengaruhi sertifikasi.
“UKG ini hanya pemetaan saja, tak ada pengaruhnya dengan guru yang sudah di
sertifikasi,” ujarnya.
Kendati demikian, dirinya meminta
kepada seluruh guru, terlebih peserta ujian, untuk bisa mulai memanfaatkan dan
menguasai tekhnologi yang ada. Karena pelaksanaan UKG tahun ini menggunakan
sistim On Line. “Saya tidak berharap, adanya perubahan pelaksanaan ujian ini
dengan menggunakan sistim on line, lantas menjadi beban bagi guru. Secara
perlahan, kita belajar untuk bisa memanfaatkan tekhnologi ini,” ajaknya.
Pria asal Kelurahan Rabangodu itu
melanjutkan, pada ujian Kompetensi Guru tahun lalu, NTB memperoleh hasil
dibawah standar Nasional. Di tahun ini dia menginginkan agar NTB, terlebih Kota
Bima bisa memberikan hasil yang memuaskan.
Sementara itu, Wakil Walikota Bima,
H. A. Rahman H. Abidin dalam sambutannya juga menaruh harapan yang sama. Dengan
UKG ini kompetensi guru semakin meningkat dan bermutu sesuai dengan UU nor 14
tahun 2005 tentang guru dan dosen yang professional. “Guru dituntut untuk selalu
mengembangkan diri sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni,” katanya. (SM.07) Foto ada di Kamera bang Samada.