Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Hajatan Bos Lam-lam Tutup Jalan Negara

16 Juni 2012 | Sabtu, Juni 16, 2012 WIB Last Updated 2012-06-16T04:00:48Z

Kota Bima, (SM).- Pertama kalinya baru terjadi jalan negara ditutup sementara oleh Pemerintah Daerah lantaran permintaan bos perusahaan air mineral CV Lam-Lam yang selenggarakan hajatan pernikahan anaknya.

Jalur negara di jalan Sulawesi seputar Kompleks Pasar Raya Kota Bima penghubung dengan Provinsi NTT tersebut ditutup mati Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Bima sejak Kamis (14/6).
Pengguna jalur umum padat lalu lintas tersebut dialihkan pada jalur lain, tak jauh dari lokasi jalur yang ditutup pemerintah. Praktis, truk-truk fuso tujuan Labuan Bajo dan sekitarnya gunakan jalur sempit.
Belum lagi penggunaan jalan kendaraan lokal, macet di beberapa ruas jalur tempat pengalihan jalur utama yang ditutup tersebut. Kemacetan parah terjadi pada jalur dalam kompleks pasar Raya Bima pada sore harinya.
Kepala Dishubkominfo Kota Bima, Ahmad Fatoni yang dikonfirmasi di kediamannya mengatakan, penutupan jalan pada jalur tersebut atas permintaan pemilik hajat melalui Kepala Kelurahan setempat.
“Karena ada surat permohonan dan rekomendasi dari Lurah tersebut, kita teruskan dengan keluarkan ijin,” ucapnya. Sebelum kita keluarkan ijin, tentunya kita lakukan survei langsung di lokasi,” sambungnya.
Sebelum pihaknya mengeluarkan ijin penutupan, sudah ada prosedur yang dilalui pihaknya. Selain hal tersebut diatas, pihaknya juga mensurvei langsung tetangga pemilik hajatan.
“Hasil survei kami, para tetangga pemilik hajatan tidak keberataan dengan dilakukan penutupan jalan tersebut,” ucapnya. Hanya saja, pihak Dishubkominfo tidak lakukan survei terhadap pengguna jalan.
Ia mengatakan, penutupan jalan tersebut mulai dilakukan pihaknya sejak hari Kamis sore hingga hari Sabtu pekan ini. Selama penutupan jalan pada jalur tersebut, pengguna jalan dialihkan pada jalur lain.
Menurut dia, penutupan jalur negara itu tidak menggangu kepentingan umum yakni kepentingan pengguna jalan pada jalur tersebut. “Tidak sampai menggangu, karena masih ada jalur alternatif lain,” katanya.
Di Kota Bima, banyak tempat khusus yang disediakan oleh perorangan maupun pemerintah untuk pelaksanaan hajatan. Bagi warga yang tidak sanggup menyewa gedung, bisa memanfaatkan lahan umum, seperti lapangan sepakbola.
Dengan dilakukan pemanfaatan terhadap tempat-tempat sewaan maupun tempat umum tersebut, jalan umum padat lalu lintas tersebut tidak mesti terjadi penutupan. “Kembali pada budaya kita yang lebih pas diadakan hajatan dekat rumah,” kilahnya.
Apakah jalur negara bisa ditutup untuk kepentingan perorangan? Ahmad beralibi, bisa saja dilakukan penutupan asalkan di sekitarnya ada jalur alternatif. “Masyarakat biasa juga bisa minta jalur itu ditutup,” katanya. (SM.06)
×
Berita Terbaru Update