Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Diculik, Perhiasan Siswa Dirampas

19 Juni 2012 | Selasa, Juni 19, 2012 WIB Last Updated 2012-06-18T17:09:10Z

Bima, (SM).– Enam (6) siswa pada dua Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kecamatan Bolo yang terdiri dari empat orang siswi SDN Inpres Rato masing-masing Rafika, Ratu, Feby dan Amelia yang saat ini duduk dibangku kelas I diculik oleh orang asing saat mereka keluar di halaman sekolah untuk pulang ke rumah pada Jum’at (15/6) siang.

Kejadian serupa dan dihari yang sama pula, juga menimpa dua orang siswi dari SD Inpres Bontokape (Nia Kurniati kelas III dengan Feby Febriyanti kelas IV). Keduanya diculik orng tak dikenal. Sementara perhiasan yang melekat ditubuh siswa tersebut ikut lenyap tanpa diketahui siapa yang mengambilnya. Saat ini pelaku masih dalam tahap penyelididkan polisi.
Kepala SDN Inpres Rato, Sa’ad Hasan, S.Pd yang dikonfirmasi wartawan di meja kerjanya membenarkan adanya peristiwa penculikan anak-anak orang yang tidak dikenal pada Jum’at kemarin di saat keempat siswanya keluar dari sekolah hendak pulang ke rumah.
“Epat siswi kami diculik orang asing yang menggunakan sepeda motor pada Jum’at saat mereka hendak pulang ke rumah masing-masing”, akunya saat dikonfirmasi Senin (18/6).
Menurut Sa’ad, pengakuan siswa korban penculikan, motif penculikan adalah, keempat siswi ditawarin naik motor milik pelaku secara gratis, lalu diiming-iming dibelikan minuman ringan. “Karena tawarin ojek gratis, keempat siswanya naik di motor pelaku dengan tujuan pulang ke rumah,” kisahnya.
Kata Sa’ad, setelah keempat siswi berada di atas sepada motor, pelaku bukanya mengantar keempat siswi tersebut untuk pulang ke rumah masing-masing di Desa Rato, tetapi keempat siswi tersebut dibawa ke jalan lintas Bima- Dompu di Desa Tambe. Di jalan lintas negara tersebut pelaku merampas seluruh perhiasan yang dikenakan siswa berupa anting-anting. “Setelah mengambil perhiasan pelaku melarikan diri sementara siswi ditinggal pergi”, urainya.
Dengan kejadian yang menimpa keempat siswa tersebut, pihaknya telah melaporkan kejadiannya pada polisi guna  mengungkap pelaku penculikan terhadap empat orang.
Dihari yang sama, Kepala SDN Inpres Bontokape melalui salah seorang dewan guru setempat, Syamsiah yang dikonfirmasi wartawan juga mengaku bahwa dua orang siswanya juga menjadi korban penculikan orang yang tidak dikenal pada Jum’at kemarin. ”Dua siswi kita juga jadi korban penculikan orang yang tidak dikenal”, akunya.
Kata dia, motif penculikan terhadap siswinya sama dengan motif yang dilakukan pelaku terhadap empat siswi SDN Inpres Rato, dimana dua orang siswinya juga ditawarin naik ojek gratis. Awalnya pelaku pura-pura nanya alamat pada dua orang siswi itu, kemudian ditawarin naik ojek gratis.
Dengan bujukan itu, kedua siswi akhirnya naik di atas motor pelaku yang kemudian di jalan lintas Bima-Dompu tepatnya di Desa Daru, pelaku mengambil perhiasan berupa anting milik siswi, lalu pelaku menurunkan dua siswa dan ditinggal pergi.
Dijelaskan Syamsiah, atas kejadian yang menimpa dua orang siswi tersebut, pihaknya juga telah melaporkan pada pihak berwajib.
Kapolsek Bolo, AKP. Burhanuddin yang dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menerima laporan resmi dari SDN Inpres Rato dengan SDN Inpres Bontokape atas kejadaian penculikan terhadap siswi yang terjadi pada Jum’at (16/6).
Guna menindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya telah memanggil sejumlah korban untuk diambil keterangannya sebagai saksi korban. “para korban telah kita panggil untuk diambil Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sebagai saksi korban sementara pelaku tengah dilakukan penyelidikan”, terangnya. (SM.11)
           
×
Berita Terbaru Update