Bima, (SM).- Tingginya tingkat perceraian di Kecamatan Sape, dinilai
karena tak difungsikannya Badan Penasehat Pembina Perselisian dan Perceraian
(BP4) ditingkat Kecamatan setempat.
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA)
Kecamatan Sape, Yakub mengatakan, lantaran tidak difungsikannya BP4, volume
proses perceraian ditingkat kecamatan, meningkat. “Jika BP4 difungsikan untuk
memberikan nasehat atau pembinaan, kemungkinan besar tingkat perceraian kecil,”
katanya.
Mestinya, jelas Yakub, Pengadilan
Agama menolak permohonan cerai yang tak direkomendasikan KUA. Karena jika
pemohon cerai lebih awal mendatangi pihaknya, KUA memberikan nasehat.
“Berdasarkan pengalaman, banyak yang tidak jadi cerai setelah kami memberikan
nasehat atau pembinaan. Bahkan pasangan suami istri rukun kembali berkat adanya
pembinaan di tingkat kecamatan,” jelas Yakub.
Menurut Kepala KUA Sape, tingginya
tingkat perceraian dipicu beberapa factor seperti, factor ekonomi, kecemburuan
social di era globalisasi dan tehnologi yang serba modern, seperti SMS yang
sering ditanggapi negative. “Banyak factor yang mempengaruhi perceraian,”
tegasnya.
Disinggung grafik calon jamaah haji
asal Sape, menurut Yakub setiap tahun selalu mengalmi peningkatan. Tahun lalu
hanya 37 orang, pada tahun 2012 ini sebanyak 45 orang. “Tinggi rendahnya calon
jamaah haji tergantung sungguh hasil pendapatan perkapitan masyarakat, karena
rata–rata masayarakat Sape mayoritas petani,” tandasnya. (SM 13)