Bima,
(SM).- Safari
BBGRM di Kecamatan Woha tahun ini diawali silaturahmi dan sosialisasi
program-program strategis pembangunan dihelat di Gedung Paranaka-Woha.
Bima H.Ferry Zulkarnain, ST memaparkan kegiatan yang tertuang dalam APBD
Kabupaten Bima dengan mengacu pada anggaran sektoral.
Pada sektor
kesehatan tahun ini pemerintah daerah memberikan bantuan operasional kesehatan
(BOK) bagi Puskesmas maupun Pustu senilai Rp5,5 milyar. Juga dialokasikan dana
untuk penyehatan lingkungan dalam bentuk insentif bagi PNS yang
mengabdi di PKM/ Pustu Rp813 juta. “Untuk kelancaran tugas bidan desa,
pemerintah daerah menyediakan biaya operasional bidan desa sebesar Rp336 juta,”
ujar Kabag Humas Protokol Setda Kabupaten Bima, Jum’at kemarin.
Tak hanya itu,
melalui biaya operasional pemakai Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesda)
Pemerintah juga mengalokasi anggaran Rp544 juta, dan pemakai kartu Jamkesmas dialokasikan
anggaran sebesar Rp2,28 milyar serta perlindungan KADARZI sebesar Rp1
Milyar.
Kata dia, dalam
upaya perlindungan sosial, pemerintah melalui Dinas Sosial, khususnya di
Kecamatan Woha terdapat 823 Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) penerima manfaat
dana PKH Senilai Rp1.81 milyar.
Sedangkan untuk
pembenahan infrastruktur, melalui Dinas PU juga dialokasikan anggaran yang
disediakan bagi pemeliharaan berkala sejumlah ruas jalan, seperti di Desa
Pandai, Desa Risa Kecamatan Woha, Desa Donggobolo, Desa Pucuke hingga Desa
Keli, ruas jalan Talabiu - Risa, desa Tenga - Desa Keli, ruas jalan desa Risa -
Keli dengan alokasi sebanyak Rp100 juta. “Total dananya mencapai Rp700 juta,”
bebernya.
Pada tahun 2012
ini, lanjutnya, pemerintah juga akan melakukan perbaikan lapangan Garuda Desa
Nisa dengan alokasi anggaran yang disediakan sebesar Rp960 juta, Penataan
lapangan sepak bola Desa Talabiu Rp960 juta.
Pada
sektor Kelautan dan Perikanan alokasi dana untuk para nelayan
berupa Gill Net dengan anggaran Rp100 juta. Pengadaan mesin 20 sampai dengan 30
PK masing – masing Rp100 juta. Pengadaan mesin ketinting 5 PK Rp2,5 juta serta
rehab saluran talud di Desa Dadibou, Donggobolo dan Pandai masing – masing
sebesar Rp50 juta.
Untuk
pemberdayaan masyarakat pesisir (Pugar) tiap kelompok mendapat alokasi dana
senilai Rp32 juta. Dengan total dana Rp3,49 milyar. Selain itu terdapat alokasi
dana Rp65 juta untuk pengadaan PUMP budidaya kelompok nelayan di desa
Donggobolo. Di bidang Peternakan, “Pemerintah daerah mengalokasikan anggaran
Rp.200 juta bagi pengadaan bibit ternak di Kecamatan Woha,” sebutnya.
Pada bidang
lingkungan hidup, melalui BLH juga terdapat kegiatan pengadaan 100 unit motor
bak sampah dengan alokasi dana masing-masing sebesar Rp100 juta.
Selanjutnya pembangunan Saung tani di desa Donggobolo – Woha alokasi dana Rp50
juta dan Rp. 95 juta untuk program FEATI.
Untuk bidang
Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, alokasi anggaran yang disediakan cukup besar
yakni Rp18,96 milyar untuk rehab kelas dan peningkatan mutu.
Tahun ini juga ada alokasi anggaran untuk SMA 1 Woha berupa 1 set Drumband
dengan alokasi anggaran Rp100 juta. Untuk pengadaan meubeler sekolah di tingkat
SMP disediakan alokasi dana Rp450 juta per set.
Kemudian untuk
meningkatkan akses bagi para pedagang, melalui Dinas Perindag akan dibangun
kios permanen pada eks kantor UPT Dikpora Kecamatan Woha dengan alokasi
anggaran mencapai Rp 1,03 milyar. “Penyediaan
perumahan juga menjadi prioritas Pemerintah, melalui Bappeda disediakan
pembangunan 55 unit rumah baru senilai Rp1 milyar,” terangnya.
Untuk mendukung
peningkatan produksi pangan, pemerintah daerah akan membangun kembali DAM Ama
Kari-Desa Keli dengan anggaran Rp1,11 milyar. Pembangunan kantor Camat Woha
dengan alokasi anggaran Rp2,11 milyar, pembangunan mushola kantor Camat Woha
Rp235 juta dan pembangunan aula Kantor Camat dengan alokasi dana Rp210 juta.
Selanjutnya,
untuk program PNPM Pisew di Kecamatan Woha dialokasikan dana sebesar Rp1,5
Milyar dan pembangunan kawasan strategis kecamatan alokasi anggaran yang
disediakan sebesar Rp2 Milyar.
Dia menambahkan,
usai melakukan sosialisasi APBD, Bupati bersama rombongan menuju desa Nisa, Risa,
Samili, dan desa Dadibou untuk peletakan batu pertama dimulainya pembangunan
sejumlah proyek oleh warga masyarakat serta para LKD yang berada di masing
– masing desa. (SM.07)