Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

TKW Asal Monta Dikabarkan Tewas Dalam Kecelakaan

16 Mei 2012 | Rabu, Mei 16, 2012 WIB Last Updated 2012-05-16T05:03:36Z
Bima, (SM).- Seorang TKW, Hajrah (36), asal Kecamatan Monta Kabupaten Bima dikabarkan tewas dalam kecelakaan mobil bersama majikannya, sekitar sebulan lalu. Hanya saja, pihak keluarga baru menerima informasi tersebut sekitar enam hari lalu setelah lama kehilangan kontak dengan korban.

Menyusul terlambatnya pemberitahuan, pihak keluarga pun menyayangkan sikap PJTKI PT Naraya Manggahina yang memberangkatkan dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bima.
Kabar tewasnya TKW yang bekerja di Riyad, diketahui keluarga khususnya suami, Syafruddin (37) tanpa sengaja. Setelah tak mendapat kabar dari isterinya hingga sebulan, Syafruddin pun mendatangi rumah orang tua kawan isterinya sesama TKW di Riyad guna meminta nomor untuk menanyakan kabar. Namun setelah dihubungi, kawan yang tak ingin disebutkan namannya tersebut justru mengabarkan jika korban telah meninggal sekitar sebulan lalu karena kecelakaan.
Selanjutnya, guna memastikan kabar tersebut pihak keluarga menghubungi, Ibu Aisah Sponsor dari PJTKI Naraya Manggahina. “Semalam saya kontak langsung dengan penyalurnya, Ibu Aisah. Dia juga mengatakan kalau kakak ipar saya sudah meninggal dalam kecelakaan bersama majikannya. Hanya seorang bayi anak majikannya yang selamat”, ujar adik ipar korban dihubungi via hanphone, Ahad (13/5) siang.
Menyusul tewasnya Hajrah, pihak keluarga pun menyayangkan sikap PJTKI dan Disnakertrans yang terlambat memberikan kabar. Bahkan, pihaknya sempat mendatangi dan melakukan dialog dengan pihak Disnakertrans. Namun pihak Disnakertrans justru belum mendapatkan informasi terkait insiden tersebut. Hanya saja, setelah mendengar kabar dari keluarga, Disnakertrans berjanji akan menindaklanjuti. “Kok PT dan Disnakertrans diam saja,” cetusnya.
Setelah mendapat kepastian mengenai meninggalnya korban, pihak keluaga berharap agar pemerintah maupun PJTKI bisa memulangkan jenazahnya untuk dikebumikan di kampung halaman. “Kami sangat menginginkan jenazahnya dipulangkan dan pihak PT harus bertanggungjawab. Kami juga minta penyebab dan kejelasan resmi terkait kematian korban diusut tuntas”, pintanya.
Sebelumnya, Hajrah yang meninggalkan empat orang anak untuk mencari nafkah berangkat dari rumahnya di Kecamatan Monta tepatnya di RT 18 RW 04 Dusun Sondo Desa Sondo menuju PJTKI yang memberangkatkan di Jakarta pada 2 Mei 2011. Sementara dari PJTKI menuju Riyad diberangkatkan pada tanggal 21 Juni.
Aisah, sponsor yang memberangkatkan Hajrah membenarkan adanya informasi tewasnya korban. Sama seperti yang dijelaskan adik ipar korban, Aisah juga menyebutkan jika korban tewas karena kecelakaan bersama majikan.
Awalnya, katanya, ia juga belum tahu terkait kematian korban. Ia sendiri baru tahu setelah suami korban menghubungi dirinya karena sudah sebulan tak bisa mengontak isterinya. Setelah dihubungi oleh Syafruddin, Aisah lantas menghubungi kantor pusat di Jakarta yang selanjutnya mengontak agensi di Arab Saudi. Empat hari kemudian, tepatnya Sabtu sore, Aisah kemudian mendapat kepastian yang menyebutkan korban memang sudah meninggal.
“Baru kemarin sore saya dapat kepastian kabar meninggalnya Hajrah,” terang Aisah. Hanya saja, pihaknya belum tahu persisnya kejadian yang merenggut nyawa korban. Saat ini pihaknya masih menunggu surat resmi dari KBRI di Arab Saudi.
Menyusul permintaan keluarga yang menginginkan jenazah korban dipulangkan, Aisah menyebutkan jika pihaknya tentu akan mengabulkan permintaan tersebut. Saat ini, tambahnya, proses pemulangan tengah dilakukan. Untuk proses tersebut, pihak KBRI melalui Kementrian Luar Negeri (Kemlu juga telah meminta surat pernyataan dari keluarga yang menginginkan agar jenazah dipulangkan. (SM.08)
×
Berita Terbaru Update