Bima, (SM).– Sejumlah pemain sepak bola Liga
Pendidikan Indonesia (LPI) Kecamatan Bolo mendatangi kantor UPTD Dikpora Bolo
guna meminta suaka atas adanya dugaan tindakan tidak sportif dari panitia
pelaksana pertandingan LPI Rayon I seperti yang dilansir harian ini pada edisi
sebelumnya.
Pantauan SM,
sejumlah pemain LPI Bolo saat mendatangi kantor UPTD Dikpora baru-baru ini yang
didampingi sejumlah Oficial dan pelatih langsung diterima Kepala UPTD Dikpora
Bolo, Drs. Saidin M.Pd dan Penilik Porabud Bolo, Yusuf.
Kapten Sepak
Bola LPI Bolo, Fahru Rozi yang mewakili seluruh pemain dalam aspirasinya
mengatakan, dugaan tidak obyektifnya panitia pelaksana pertandingan sepak bola
LPI Rayon I adalah ketika panitia memanggil kembali sejumlah pemain dari dua
keseblasan (Madapangga dan Sanggar) setelah mereka meninggalkan lapangan
pertandingan karena tidak menerima keputusan wasit itu sangat disesalkan, sebab
tidak ada aturan yang membolehkan jika para pemain telah meninggalkan lapangan
untuk dipanggil kembali bermain.
“Dengan
kebijakan itu panitia dinilai tidak paham aturan. Hal ini jelas merugikan para
pemain lain. Kami minta pihak Dikpora untuk mengajukan keberatan pada panitia
LPI Kabupaten Bima terkait kebijakan panitia pelaksana”, harapnya.
Menanggapi
aspira para pemain LPI Bolo, Kepala UPTD Dikpora, Drs. Saidin, M.Pd yang
didampingi penilik Porabud Bolo, M. Yusuf mengatkan, apa yang menjadi aspirasai
anak-ank akan ditindaklanjuti dengan cara mengajukan surat keberatan pada
panitia pertandingan LPI Kabupaten Bima, bahkan pada penitia LPI Provinsi.
“Aspirasi para pemain akan kita tindaklanjuti”, tegas Saidin.
Sementara
itu, Ketua Panitia LPI Rayon I, Ramli yang dikonfirmasi via salulernya beberapa
kali tidak dapat dikonfirmasi untuk dimintai tanggapannya karena HP yang
bersangkutan dalam keadaan tidak aktif. Begitupula ketika wartawan mencoba menghubungi
Kasi Olah Raga Dikpora Kabupaten Bima, Drs Nurdin untuk dimintai tanggapannya
juga HPnya tidak aktif. (SM.11)