Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Panitia MTQ Dinilai tidak Amanah

12 Mei 2012 | Sabtu, Mei 12, 2012 WIB Last Updated 2012-05-13T12:04:42Z

Kota Bima,(SM).- Penyelenggaraan kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kelurahan hampir semua menuai persoalan. Mulai dari pemotongan dana dari APBD Pemerintah Kota sebesar Rp25 juta oleh Kelurahan, hingga masalah hadiah yang sangat mengecewakan.

Seperti halnya masalah pemotongan, di hampir semua Kelurahan memangkas dana yang mestinya diserahkan utuh kepada panitia dengan alasan bervariatif. Kemudian masalah hadiah, di Kelurahan Matakando sebagian peserta mengembalikan lantaran kecewa dengan hadiah yang tak layak. Menyusul kemudian di Kelaruhan Sambinae, tiga juara di mata lomba Kaligrafi kategori Mushab mendapat amplop kosong, padahal dana total MTQ sebanyak Rp44.900.000.
Menanggapi kesenjangan penyelenggaraan yang menuai kecewa itu, Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kota Bima, Drs. H. Syahrir, MSi menilai munculnya masalah dari kegiatan agama itu lantaran panitia yang tak transparan dan amanah dalam menjalankan tugas. “Jika transparan dan amanah, tentu masalah ini tak akan muncul,” katanya, Jumat kemarin.
Ditemui di ruang kerjanya, Syahrir menjelaskan, Pemerintah Kota Bima sudah memiliki niat baik melalui pemerintah Kelurahan untuk menyelenggarakan kegiatan yang berbasis agama. Keinginan baik itu, mestinya juga harus dilaksanakan dengan baik oleh Kelurahan dan panitia yang dibentuk, bukan malah menyisakkan duka untuk masyarakat.
“Ini kegiatan keagamaan, mestinya dilaksanakan dengan baik. Jika berakhir seperti ini, masyarakat tentu akan bertanya, dana sebanyak itu digunakan untuk apa, hingga ada sebagian kelurahan yang pesertanya mengembalikan hadiah dan dapat amplop kosong,” sorotnya.
Dia mengaku, secara pribadi dan lembaga Kemenag Kota Bima merasa prihatin dengan munculnya sejumlah permasalahan pada penyelenggaran MTQ tingkat Kelurahan. Kedepan, dia pun berharap agar persoalan yang sama kembali terulang. “Pembagian ampolp kosong itu keterlaluan. Kita berharap hal yang sama terulang kembali di tahun mendatang,” harapnya.
Dirinya menambahkan, agar penyelenggaran MTQ bisa berjalan dengan baik, selain panitia harus amanah dan transparan, lebih awal juga Lurah setempat harus meningkatkan koordinasi dengan tokoh agama Kelurahan. Merencanakan kebutuhan kegiatan dengan sematang mungkin, agar pada akhir pelaksanaan bisa dirasakan puas oleh seluruh masyarakat Kelurahan. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update