Kota Bima, (SM).- Menyongsong Pemilihan
Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kota Bima tahun 2013 mendatang, DPD II Partai
Golongan Karya (Golkar) Kota Bima sudah mulai menjaring sejumlah nama untuk
merebut kursi nomor satu di Kota Bima. Hasilnya, lima Pimpinan Kecamatan (PK)
yang diberikan kesempatan memilih baik didalam maupun diluar partai mengajukan
nama Hj. Fera Amalia, sebagai Calon Walikota Bima.
Selain nama Ketua DPRD Kota Bima, juga
muncul nama lain sebagai Calon Walikota Bima yang dipilih diluar Partai Golkar.
Seperti PK Mpunda memilih H. A.Rahman H.Abidin dan dr H.Sucipto. Sementara PK
Rasanae Timur memilih HM. Qurais H.Abidin dan dr.H.Sucipto. Sedangkan PK
Rasanae Barat memilih dr.Sucipto dan Drs. H. Sudirman, PK Raba memilih HM.
Qurais H. Abidin, dr. H. Sucipto dan Drs. H.Sudirman, kemudian PK Asakota hanya
memilih dr. Sucipto.
Tak hanya nama calon Walikota yang muncul,
nama Calon Wakil Walikota pun mencuat. Dari dalam partai, lima PK mengusulkan
sejumlah nama, diantaranya H. Junaidin SE, H. Wahidin HM. Nor SE, Abdul Karim
Azis SH, Subhan HM. Nor SH, Tamsil SE, Tiswan SH. Sedangkan di luar partai,
yang dipilih lima PK yakni Feri Sofyan SH, H. A.Rahman H.Abidin SE dan Drs.
Zubaer HAR, M.Si.
Sekretaris DPD II Golkar Kota Bima,
Tiswan, SH mengatakan, proses penjaringan awal pemilihan Walikota Bima dari
partai berlambang pohon beringin itu dilaksanakan Senin malam (28/5). Proses
tersebut dilaksanakan sesuai juklak nomor 13 tahun 201 tentang tata cara
rekrutmen calon kepala daerah dari Partai Golkar.
“Penjaringan ini diserap dari lima
kecamatan. Hasilnya, di internal partai hanya muncul satu nama untuk Calon
Walikota Bima yakni Hj. Fera Amalia. Untuk diluar partai juga ada”, katanya
saat ditemui sebelum dibukanya kegiatan Konsolidasi Internal Partai Golkar
dalam memenangkan Pemilukada Kota/Kabupaten Bima, Gubernur dan Pemilu 2014,
Selasa kemarin.
Dia mengaku, hasil penjaringan tersebut
akan segera diserahkan ke DPP untuk disurvei. Kemudian, DPP akan menggandeng
tim survei yang dirahasiakan identitasnya untuk turun ke masyarakat. Survei pun
nantinya akan dilakukan sebanyak tiga kali. Setelah itu, sekitar dua bulan sebelum
hari pelaksanaan Pemilukada Kota Bima, DPP akan mengumumkan siapa nama calon
untuk bertarung merebut kursi nomor satu di Kota Bima. “Pengumumannya nanti
akan sekaligus dibacakan oleh Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie. Baik calon
Kepala Daerah Kota dan Kabupaten, Calon Gubernur maupun calon Presiden”,
jelasnya.
Menurut Tiswan, nama yang sudah muncul
baik Calon Walikota dari dalam dan luar partai, maupun calon Wakil Walikota
dari dalam dan luar partai, bisa berubah. Karena siapa yang akan maju untuk
menjadi Calon Walikota maupun Wakil Walikota Bima, tergantung sungguh dari
hasil survei. “Semua calon yang muncul tersebut memiliki peluang. Bisa saja
nanti hasil survei mengatakan bahwa orang yang layak itu berada di luar
partai”, terangnya.
Lanjutnya, jika seandainya nanti hasil
survei mengatakan ada sejumlah nama yang sama-sama kuat dan sama-sama memiliki
potensi yang besar. Penentuannya akan kembali pada keputusan Ketua Umum DPP
Pusat.
Tiswan menambahkan, menggunakan
penjaringan dan survei seperti ini merupakan hal yang baru di partai Golkar.
Namun, cara tersebut dirasa sangat baik dan perlu untuk dilaksanakan agar sejak
awal bisa diketahui siapa yang memang layak untuk maju menjadi calon kepala
daerah maupun kepala negara. “Survei ini kan langsung bertanya kepada rakyat.
Jadi hasilnya nanti bisa diukur,” tambahnya. (SM.07)