Bima,(SM).- Tahun ini, jumlah siswa yang tercatat tak hadir pada
pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Bima, lebih banyak dari tahun
sebelumnya. Berdasarkan rekapan dari posko pengaduan UN di Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bima, jumlah siswa yang tak hadir UN
sebanyak 56 orang. Dari jumlah itu, sebagian besar sudah menikah.
Ironisnya, dari 35 orang yang sudah
menikah tersebut, didominasi siswa perempuan yang mengenyam pendidikan di
sekolah agama Islam. “Dari 35 orang, 15 diantaranya bersekolah di MAN 3 Bima,”
beber Kasi Kurikulum Dikpora Kabupaten Bima, Basyirun, SPd, MPd saat ditemui di
ruangannya Rabu kemarin.
Selain sudah menikah, alasan siswa
yang tidak hadir UN yakni, menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW), seperti dua orang
siswa di SMA 1 Monta. Kemudian, dua orang di SMA 1 Wawo meninggal dunia, ada
juga yang ditahan aparat kepolisian lantaran tersandung kasus hukum.
“Sebagiannya lagi sakit dan tanpa keterangan,” terangnya.
Dari 56 orang siswa yang dinyatakan
tak hadir saat UN, akan diupayakan untuk bisa mengikuti ujian susulan yang akan
dihelat tanggal 23 April sampai 26 April mendatang. Itu pun tidak semuanya,
hanya siswa yang dinyatakan sakit dan memiliki keterangan sakit serta siswa
yang sedang menjalani proses hukum di di kantor Polisi.
“Yang sakit dan yang ditahan itu saja,
kami tetap berkoordinasi dengan sekolah mereka, terutama yang ditahan, kami
juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian. sedangkan yang menjadi TKW dan
sudah menikah, sudah tak bisa mengikuti ujian susulan,” katanya.
Basyirun menambahkan, dibanding tahun
lalu, jumlah siswa yang tak hadir lebih banyak tahun ini. Begitu pun dengan
alasan sudah menikah untuk ketidakhadiran tahun ini, jumlahnya jauh lebih
banyak dari tahun sebelumnya. (SM.07)