Bima, (SM).- Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Bima hari
kedua, sedikit menuai hambatan. Saat itu, pembagian soal dan lembaran jawaban,
di sejumlah ruangan pada tiga sekolah mengalami kekurangan. Antisipasinya,
panitia setempat memperbanyak dengan foto copy.
Kasi Kurikulum Dikpora Kabupaten
Bima, Basyirun, SPd, MPd mengaku, tiga sekolah yang kekurangan soal dan
lembaran jawaban itu masing-masing SMA 1 Woha, SMA 1 Wawo, dan SMA 1
Madapangga.
Kendati demikian, dia meyakinkan tak
dianggap sebagai hambatan yang berarti. Dan proses UN tetap berjalan seperti
sedianya. “Di tiga sekolah itu tidak terjadi di semua ruangan. Hanya pada
beberapa ruangan saja. Yang kurang pun tidak banyak, tapi mampu
diselesaikan, dan bukan persoalan besar,” katanya, ditemui koran ini di
ruangannya Rabu kemarin.
Antisipasi menghadapi kekurangan
itu, lanjutnya, pihaknya terpaksa memperbanyak dengan fotokopi dan memberikan
paket soal yang lain. “Pada prinsipnya apapun soal yang diterima itu boleh,
karena pada saat pengisian lembar jawaban, siswa mengarsir sesuai paket soal
yang telah diterima,” terangnya.
Selain kekurangan tersebut, lanjut
Basyirun, ada juga kesalahan siswa yang menulis dan membulatkan tanggal lahir.
Hal itu diketahui setelah UN berlangsung. Seperti yang terjadi di SMA PGRI Sape
dan SMA 1 Madapangga.
Karena tidak bisa diulang dan sudah
di pak serta di segel, pihaknya menyarankan ke sekolah setempat untuk
membuatkan berita acara kesalahan. Kemudian akan dikirim ke tim pemeriksa
Universitas Mataram (Unram) untuk diminta permaklumatnya saat melakukan pemeriksaan.
“Kita akan upayakan berkoordinasi dengan Unram melalui Berita Acara Kesalahan
itu,” ujarnya. (SM.07)
Foto
Sumber ada di Email SM. Nama File: Basyirun