Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Staf UPT Disnak Monta Tewas Terseret Banjir

03 April 2012 | Selasa, April 03, 2012 WIB Last Updated 2012-04-03T08:16:26Z

Bima, (SM).- Salah seorang Staf UPT Dinas Peternakan Kecamatan Monta, Siti Jalaeha (47) asal Desa Simpasai Kecamatan Monta, ditemukan sudah tak bernyawa akibat terseret banjir sungai Parado sejauh 3 Kilometer. Jaleha terseret banjir pada Sabtu (31/3) sekitar pukul 17.00 Wita, dan ditemukan Ahad (1/4) kemarin sekitar pukul 06.00 Wita.

Harsyam A.Segaf SH, keluarga Almarhum yang ditemui di kediamanya Desa Simpasai, Sabtu (31/3) sekitar pukul 23.00 Wita mengatakan, Julaeha bersama Muhdar dan putranya pada Sabtu sore pergi ke sawah yang terletak di So La Moti untuk melihat tanaman padi. “Almarhumah bersama suami, Muhdar sangat rajin melihat tanaman yang ada. Setiap sore sepulang kerja selalu berada di sawah”, urai Harsyam.
Pada Saat itu, pasangan suami istri pulang dan melewati sungai.  Bertepatan dengan datangnya banjir, pada hal di Desa Simpasai tidak ada hujan lebat. Mungkin hujan sangat deras di Parado, sehingga datang banjir. Melihat ada banjir, Muhdar mengantar dahulu anak mereka dan diamankan di seberang sungai. Setelah itu, cerita Harsyam yang juga selaku anggota DPRD Kabupaten Bima, Muhdar datang untuk menjemput Julaeha. Saat berenang itulah, tangan Julaeha terlepas sehingga terseret.
Ketika Muhdar menoleh, sudah tak terlihat Julaeha. Sehingga bersama putranya, Muhdar berlari ke kampung guna memberikan informasi kepada warga masyarakat. “Saat itu juga masyarakat Simpasai melakukan pencarian dan menjelang magrib datang bantuan dari anggota SAR Bima, namun Julaiha belum juga ditemukan”, cerita Harsyam yang diamini sang isteri.
Pada hari Ahad, almarhumah yang merupakan isteri anggota Polsek Monta, sekitar pukul 06.00 Wita ditemukan Hasanah M.Nor (40), warga Simpasai dalam kondisi tak bernyawa di pintu air Cek Dam Desa Sie, sekitar 1,5 kilometer. Awalnya, Hasanah hendak pergi mandi, dan betapa terkejutnya, karena melihat ada tangan di pintu air parit. “Karena melihat ada tangan, Hasanah tak jadi mandi dan pulang untuk memberitahukan warga”, ujar Aipda Takim, Kanit Reskrim Polsek Monta.  
Lanjutnya, usai divisum Polres Bima yang dipimpin langsung Kasat Reskrim AKP. Musa SH. Almarhumah dimakamkan pada siang harinya di tempat pemakaman umum Desa Simpasai.
Pantauan wartawan Koran ini sejak pagi sudah banyak rekan kerja almarhumah berdatangan, baik yang ada di wilayah Monta maupun dari lainnya. Terlihat juga mobil Kepala Dinas Peternakan meluncur menuju rumah duka. Sedangkan dari pihak Polri, sudah datang Kabag MIN dan Kabag OPS, Kompol Tihar Siagian, SIk meluncur menuju rumah duka.
Sejauh ini belum ada upaya dari Pemerintah mengantisipasi supaya tidak lagi ada jatuh korban jiwa adanya banjir. Data yang dimiliki Suara Mandiri, dalam bulan Maret 2012 ini saja sudah tiga orang warga yang menjadi korban atas banjir di Kecamatan Monta tersebut. Pekan yang lalu, dua orang korban juga tewas terseret banjir. (SM.06/SM.12)
×
Berita Terbaru Update