Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Panen Raya Jagung Dihadiri Mentan

23 April 2012 | Senin, April 23, 2012 WIB Last Updated 2012-04-23T03:19:50Z

Dompu, (SM).- Pemerintah Kabupaten Dompu, Sabtu (21/4) menggelar panen raya jagung bertempat di Desa Tolo Kalo Kecamatan Kempo. Kegiatan itu dihadiri Mentri Pertanian (Mentan) Dr Ir.H. Suswono MM. Selain Mentan, hadir pula Wakil Gubernur NTB H.Badrun Munir, Asosiasi pengusaha pakan ternak dan PT IPASAR.
Bupati dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten Dompu memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar, diantaranya ketersediaan lahan pertanian seluas 232.455 ha yang terdiri dari lahan sawah 19.194 ha, dan lahan kering 213.261 ha.
Hasil pertanaman padi, kedelai dan tanaman lainnya di Kabupaten Dompu saat ini cukup menggembirakan, dimana tahun 2012 ini target luas tanam padi  seluas 37.185 ha dengan target produksi 197.403 ton. Bahkan Kabupaten Dompu masih surplus beras sekitar 48.630 ton.  
Khusus pelaksanaan program pijar, program ini memiliki nilai strategis dalam upaya menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan petani sesuai visi, misi yang sinergiskan dengan program prioritas Provinsi NTB.
Dijelaskannya, dalam RPJM, pihaknya telah menetapkan skenario program dan target pencapaiannya sehingga pada tahun 2015 nanti pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dompu mencapai 9 persen, peningkatan pendapatan perkapita menjadi Rp. 11.000.000/kapita /tahun dan menurunkan angka kemiskinan di bawah 21 persen, untuk mencapai target di atas akan ditopang dengan kegiatan pengembangan jagung, pengembangan rumput laut dan program bumi sejuta sapi.
Luas penen raya secara simbolis mencapai 3.249 ha di lokasi Kecamatan Kempo ini  dari total  luas  areal tanam  Kabupaten Dompu seluas 31.218 ha yang insya allah akan dipanen seluruhnya pada bulan mei  2012.
Luas tanam jagung di Kabupaten Dompu selama tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan dari sekitar 8.000 ha, kemudian pada tahun 2011 sejak program pijar berjalan luas tanam dapat mencapai 14.967 ha dengan produksi 73.040 ton, sehingga bisa dikatakan bahwa dalam kurun waktu 2 tahun persentase peningkatan luas tanam jagung di Dompu mencapai 208 persen.
Keberhasilan ini merupakan wujud nyata kerja keras dari seluruh masyarakat tani Kabupaten Dompu dalam rangka upaya memperbaiki perekonomian masyarakat dan mempertahankan swasembada jagung.    
Tambahnya, perkiraan produksi jagung pada tahun 2011/2012 ini sebesar 156.090 ton dengan asumsi produksivitas 5,7 ton/ha pipilan panen, dengan nilai produksi Rp 312 milyar. Produksivitas di atas masih sangat mungkin di tingkatkan dengan cara pembenahan/aplikasi teknis budidaya yang di anjurkan dan perbaikan penanganan pasca panen.
Beberapa permasalahan pokok yang dihadapi di dalam pengembangan tanaman jagung di Kabupaten Dompu sebagai diantaranya kekurangan pupuk bersubsidi, belum ada mesin pengering jagung (drayer), harga jagung menurun antara Rp. 1.800 -  Rp. 2.100, dibandingkan tahun lalu mencapai antara Rp 2500/kg -  2.800/kg. Hal demikian memicu gejolak ditingkat petani. Terlebih lagi masalah permodalan petani yang masih perlu mendapat bantuan perhatian dari pemerintah.
Wagup dalam sambutannya mengatakan, harus diakui luas tanam jagung di Domp terus mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Ditahun 2012 ini, Kabupaten Dompu berada di urutan kedua terbesar di NTB, dan nomor 1 jumlah produksi jagung.
Menurutnya, Pemda Dompu tak hanya focus mengembangkan komuditi jagung, akan tetapi berternak sapi pun harus dipacu agar daerah ini menjadi salah satu daerah swasembada sapi.
Sementara itu Mentan RI mengatakan, atas nama pemerintah pusat dirinya memberikan apreseasi kepada Bupati dan masyarakat Dompu atas upaya dan kerja kerasnya dalam membangun motivasi petani mengelolah lahan tidur sebagai areal penanaman jagung. “Budaya malas harus dihilangkan dan dengan upaya seperti ini lapangan pekerjaan tersedia dan petani akan sejahtera”, katanya.
Semangat untuk membangun usaha komoditi jagung perlu terus ditingkatkan dari tahun ke tahun. Jika demikian, Mentan optimis tak menutup kemungkinan Kabupaten Dompu akan menjadi daerah sentra jagung.
Mentan menambahkan, jagung merupakan komoditi unggulan yang memiliki pangsa pasar yang cukup luas. Kebutuhan akan jagung di Indonesia sebagai sumber pakan ternak serta bahan pangan masih cukup tinggi. Bayangkan, dengan produksi jagung 2 juta ton/tahun masih kurang dan para pengusaha masih kesulitan mendapatkan pasokan jagung, sehingga upaya alternativ pemerintah dengan mengimpor jagung.
Kembali Mentan menjelaskan, harga jagung di pasar nasional bervariatif. Menurunnya, harga jagung akibat mutu jagung yang kurang memenuhi standar. Banyak macam penyebabnya, diantaranya karena perlakuan petani dalam memanen jagung tidak sesuai prosedur. “Jika memanen kurang dari ketentuan maka kualitas jagung tidak terjamin sehingga harganya turun”,
katanya.
Disamping itu, dia menyarankan kepada Pemda Dompu untuk membuat BUMD yang akan membeli jagung petani dikala kondisi harga tidak normal. Disetiap kecamatan harus dibangun gudang tempat penyimpanan jagung. “Setelah harga stabil BUMD bisa menjual kepada pembeli dengan harga pantas”, tandasnya.
Soal kekurangan pupuk bersubsidi, pihaknya akan membantu dengan memberikan peluang bagi Pemda Dompu untuk mengajukan penambahan jatah kepada perusahaan pupuk. “Minta saja sesuai kebutuhan, saya pasti membantu”, terang Mentan. (SM.15)
×
Berita Terbaru Update