Dompu, (SM).- Dua kelompok massa baik warga dan mahasiswa menggelar aksi
menolak kebijakan pemerintah pusat menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang
mulai diterapkan 1 April mendatang. Dalam aksi tersebut, mereka memblokir jalan
di dua tempat.
Unjuk rasa tolak BBM diawali Forum
Pemuda Peduli Rakyat Dompu (FPPRD) berlangsung di pertigaan lingkungan Renda,
Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja. Warga menutup jalan dengan kayu dan batu
serta membakar ban bekas. Polisi terpaksa mengalihkan kendaraan ke jalur –
jalur alternatif untuk menghindari kemacetan.
Berakhir di situ, gabungan mahasiswa
Dompu diantaranya dari LMND dibawa koordinator Rangga juga melakukan peblokiran
jalan serta membakar ban bekas di perempatan Cakre, Kelurahan Kandai Dua,
Kecamatan Woja. Lagi – lagi polisi pun mengalihkan kendaraan roda dua dan empat
ke jalur alternatif. Aksi pemblokiran jalan berlangsung selama beberapa jam.
Kedua kelompok massa, membawa isu
yang sama. Mereka mengecam kebijakan pemerintah SBY yang ingin
menaikan harga BBM dari 4500/liter menjadi Rp6500/liter, ditengah kondisi
ekonomi masyarakat Indonesia sedang yang sedang terpuruk.
Menurut massa aksi, naiknya harga
BBM akan menimbulkan berbagai dampak yang merugikan masyarakat. Dinataranya
pengangguran makin meningkat, sebab banyak perusahaan yang akan menutup
usahanya karena tak mampu mengeluarkan biaya produksi yang cukup tinggi.
Sementara pemberian bantuan langsung
tunai (BLT) dianggap sebuah kebijakan yang akan meninabobokan masyarakat.
Terlebih lagi, BLT hanya akan membuat rakyat malas untuk memperbaiki kualitas
hidupnya. ‘’Makanya kami menolak kenaikan harga BBM dan BLT,” tandasnya.
Beralih ke masalah. Menurut massa
harga jagung di Dompu masih sangat rendah dan jauh dari harapan petani. Mereka
menuntut pemerintah Kabupaten Dompu mendongkrak harga jagung sampai Rp5000/kg,
agar petani jagung bisa memperoleh keuntungan yang layak dan dapat hidup
sejahtera. (SM.15)
//Foto Blokir jalan yang dilakukan
puluhan mahasiswa di perempatan Cakre Kelurahan Kandai Dua, saat berunjuk rasa
menolak kenaikan harga BBM, Senin (26/3)/