Kota Bima, (SM).- Hujan deras yang terjadi Sabtu malam lalu bertepatan dengan
kondisi cuaca buruk berupa angin kencang disertai hujan, berimbas pada jebolnya
tanggul sungai dialiran Sori Te di lingkungan Tolotongga Kelurahan Jatiwangi
Kecamatan Asakota.
Pantauan wartawan, jebolnya tanggul
sungai itu, berdampak langsung meluapnya air sungai pada seluruh pemukiman
warga hingga dikompleks perumahan dilingkungan setempat yang jarak dari sungai
tidak kurang dari 1 kilometer. Meluapnya air yang mestinya mengikuti alur
sungai, berubah arah akibat jebolnya salah satu tanggul di ujung pemukiman
lingkungan setempat.
Terpantau pula, paginya (Ahad) paska
bajir yang meluap kerumah warga, ratusan masyarakat setempat dengan diback-up
langsung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima berikut dinas dan
instansi terkait, secara bersama melakukan gotong royong dan kerja bhakti,
memperbaiki tanggul sungai yang jebol.
Bentuknya, menahan aliran air sungai
yang terlanjur berbelok arah menuju pemukiman warga tersebut, dengan tumpukan
karung pasir. “Tentu cara ini tidak bertahan lama, tetapi minimal dapat
mengurangi debit air yang meluap mengarah kepemukiman, “ujar Ketua RW 07
Lingkungan Tolotangga, Nurdin disela-sela gotong royong Ahad lalu.
Menyoal penyebab jebolnya tanggul
tersebut, A Kadir (50) warga setempat, mengaku, sesungguhnya bukan utama sekali
disebabkan karena bencana alam atau karena air yang meluap disungai tersebut.
Tetapi lebih disebabkan, menyempitnya diameter alur sungai akibat dijadikan
lahan pemukiman warga. Dan yang utama sekali menjadi peneyebabnya, terpantau
pula, tepat dilokasi jebolnya tanggul sungai hingga air berbelok menuju
pemukiman warga, dikarenakan penggalian tanah oleh warga usaha bata merah.
Diceritakan warga yang rumahnya
paling dekat dengan tanggul jebol ini, saat banjir meluap, rumah panggungnya
digenangi air hingga sebatas lantai papan. Katanya nyaris roboh dan terombang
ambing oleh derasnya banjir luapan tanggul jebol. “Kalau tidak cepat
ditanggulangi, tidak menutup kemungkinan suatu saat rumahnya berikut rumah
warga lain yang bersentuhan langsung dengan banjir akibta tanggul sungai jebol
tersebut, hanyut terbawa arus, “ujarnya.
Ketua RW setempat, Nurdin,
sebelumnya, mengaku sudah berkali-kali mengingatkan warga untuk tidak
memanffatkan badan sungai menjadi lahan pemukiman, utama sekali pemilik usaha
bata merah, dengan tidak mengeruk tanah yang dijadikan bahan baku, menedakti
bibir sungai. (SM.08)