Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Qurais: Andai Pemkot Perusahaan, 80 Persen Pejabat Diganti

08 Maret 2012 | Kamis, Maret 08, 2012 WIB Last Updated 2012-03-08T13:08:34Z

Kota Bima, (SM),- Pribadi dan cara kerja orang nomor satu didaerah ini, memang tidak pernah lepas dari cara kerja dan sepak terjangnya di dunia asal (usaha bisnis) yang menjadi keseharian yang ditekuninya. Tersyirat, keinginannya untuk mengadopsi setiap gerak langkah dan pengambilan keputusan dalam membijkaki setiap permasalahan, dengan cara yang cepat, tepat dan terarah dalam mencapai hasil.

Fakta atas isarat tersebut, nyata disampaikan Walikota Bima, H Qurais H Abidin, saat memberikan sambutan pada acara seminar sehari dengan tema Menciptakan Enterpreneur Muda untuk Membangun Kemandirian Usaha yang diprakarsai Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota dan Kabupetan Bima, Rabu kemarin di Hotel La Ila Kota Bima.
Secara tegas Qurais menyatakan, seandainya yang dipimpinnya (Pemkot Bima) adalah sebuah lembaga perusahaan, maka sudah barang pasti, 80 persen dari pejabat yang ada telah diganti dan dicarikan pejabat yang lebih mumpuni dan mengerti sebuah kerjaan dan tugas yang diemban. Namun katanya, yang dipimpin bukanlah perusahaan dan mengganti semau dirinya, terbentur dengan aturan yang membatasi keinginan itu.
Meski demikian isyaratnya pula, dalam waktu dekat ada pejabat yang dinonjobkan. Entah pejabat yang mana akan dinon jobkan tersebut, saat memberikan sambutan pada acara tersebut, Walikota enggan menyebutkan secara pasti. Hal itu ditempuh katanya, dalam rangka memberikan sok terapi pada pejabat lain, agar maampu bekerja dan mendedikasikan dirinya bagi pelayanan dan pengabidian pada masyarakat Kota Bima.
Filosofinya, burung saja yang terkena virus flu burung. Aparatur pemerintah tidak boleh dan harus lepas dari berbagai macam virus pada setiap managemen kerja yang tengah dilakoni dan menjadi kewenangannya. “Kalau selalu ada virus dan bakteri, bagaimana kita bisa membangun dan memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat”, timpalnya.
Dipastikannya pula, di sisa akhir jabatan atas amanah masyarakat menjadi Walikota Bima, pada aparatur pemerintah yang dinaunginya, akan diambil tindakan tegas, jika tidak bekerja secara maksimal dan tidak mampu mengaplikasikan setiap kebutuhan dan tuntutan masyarakat di engah perkembangan ekonomi daerah yang signifikan.
Dirinya juga menegaskan, selama kepemimpinan atau diakhir masa jabatannya, tidak akan memanfaatkan kesempatan alias aji mumpung tengah berkuasa, secara politis mengasup bantuan apa saja, hanya pada konstituen yang mendukungnya saja. Latar belakang penyampaian itu, katanya, didasari, rumor yang berkembang, bahwa dirinya dinilai akan mencalonkan diri sebagai Walikota Bima periode mendatang.
”Bagaimana saya mencalonkan diri jadi Walikota sementara saya masih menjabat. Yang pasti saya tengah berkonsentrasi menata dan membangun Kota Bima disisa amanat yang diberikan masyarakat. Belum saatnya berbicara pencalonan”, tegasnya. (SM.08)
×
Berita Terbaru Update