Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Dua Balita, diduga Flu Burung

08 Maret 2012 | Kamis, Maret 08, 2012 WIB Last Updated 2012-03-08T13:09:28Z
Kota Bima, (SM).- Kewaspadaan tingkat tinggi seyogyanya menjadi atensi elemen masyarakat Bima, saat ini. Disamping ribuan unggas (ayam) mati mendadak dan dinyatakan telah mengidap H1N1 atau flu burung, baik di wilayah Kota maupun Kabupaten Bima. Virus mematikan itupun, perlu diantisipasi oleh semua pihak, agar tidak terjangkit penyakit yang sama dan menimpa manusia.
Sebut saja, dua bayi dibawah lima tahun (Balita) asal Desa Nggembe Sila Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, masing-masing Azhar (2,5 bulan) dan Latifa (11 bulan), Rabu pagi kemarin harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima dari perawatan awal di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Bolo Kabupaten Bima. Pasalnya, dari pengakuan orang tua balita dimaksud dan isi rujukan yang tertera, terindikasi dan diduga terkena virus H1N1 alias Flu Burung.
Atas gejala yang sama seperti gejala manusia yang terkena virus flu burung, semisal panas badan meninggi, muntah, flu dan batuk yang dirasakan dan menimpa dua balita tersebut, PKM setempat merujuk dan mengambil tindakan untuk dilarikan ke RSUD Bima.
Meski merasa kaget bercampur was-was, Farhan, orang tua dari balita Latifa, saat dikonfimrmasi sejumlah wartawan di sal RSUD Bima, tempat dirawatnya sang bayi, mengamini hasil rujukan PKM setempat atas gejala yang dirasakan dan dialami buah hatinya yang sama seperti gejala awal pada korban yang terindikasi dan mengidap virus flu burung. Padahal diakuinya, di sekitar rumah dan kampungnya sama sekali tidak ada kematian unggas atau terindikasi flu burung.
“Disamping itu, selama ini saya dan isteri serta seiisi rumah tidak ada kontak langsung dengan unggas semisal ayam dan lain sebagainya”, jelas Farhan.
Hanya saja cerita Farhan, gejala panas badan meninggi disertai batuk dan pilek pada bayinya, sudah dirasakan dua hari lalu, hingga dirinya memutuskan untuk diperiksa dan dirawat di PKM setempat. “Ternyata, setelah dirawat dan diperiksa secara intensif di PKM Bolo, anaknya diduga mengalami gejala flu burung. Menurut tim medis PKM, gejala yang dirasakan sama seperti gejala korban flu burung”, ujarnya.

Di temui secara terpisah, Humas RSUD Bima, Dr H Sucipto menjelaskan, sakit yang dirasakan dua balita tersebut, sementara dari hasil diagnosa, bukan dan tidak terindikasi flu burung. Hanya menderita sakit atas bakteri lain yang bukan dari virus flu burung atau H1N1.
“Meski kami belum dapatkan hasil dari uji lab dan hasil test sample darah pada dua pasien, diakuinya, gejala yang ada dan dirasakan bayi tersebut, memang mirip dengan gejala yang dialami korban flu burung”, ungkapnya.
Kata Cipto, seseorang atau bayi tersebut dianggap terkena gejala virus flu burung, minimal ada riwayat awal yang mendiganosa akan penyakit tersebut. Apalagi yang bersangkutan (bayi) dan keluarga, sama sekali tidak ada kontak langsung dengan unggas yang terkena flu burung. “Nati datang lagi dua hari kemudian, kita dapat
×
Berita Terbaru Update