Bima. (SM).- Padi jenis inpari 13 dianjurkan untuk ditanam pada musim
kemarau I, pada lokasi sawah tehnis atau setengah tehnis.
Kepala UPP BPSB TPH Bima Ir
Abdul Latif yang ditemui di lokasi areal sertifikasi benih di Desa Belo
Kecamatan Palibelo, Senin (12/3), mengatakan untuk musim tanam seperti sekarang
sangat cocok untuk benih jenis varietas unggul padi Inpari 13. Jenis padi
Inpari itu akan bisa menghasilkan produksi gabah hingga 8 ton perhektar.
Padi jenis inpari 13 di tanam pada
musim kemarau I, jelasnya, akan mudah diatur distribusi air. Sedangkan pada
musim tanam I, produksi gabah dari varietas inpari 13 akan menurun. Pasalnya,
pertumbuhan akan mengalami serak serta berumur pendek.
Disamping itu, malai berat sehingga
mudah rebah yang pada akhirnya kualitas gabah kurang baik. “Untuk itu
dianjurkan untuk di tanam pada MK II seperti sekarang padi jenis inpari 13
itu,” ujar Latif yang di amini Abdurahim SPd selaku pemilik lahan areal
sertifikasi.
Jenis varietas unggul Inpari sudah
banyak beredar di wilayah Kabupaten Bima, selain Inpari 13. Ada juga inpari 1,
7, 8 dan 10, kalau produksi gabah dari inpari 13 hanya 8 ton perhektar
berdasarkan deskripsion varietas tanam. Maka untuk jenis varietas inpari 1 bisa
mencapai 10 ton perhektar, sedangkan inpari 7, 8 dan 10 mampu menghasilkan
gabah hingga 8,7 ton perhektar. “nah sekarang tinggal pilihan para petani mau
inpari 13 atau 1 atau 7 dan 8. Kami kembalikan ke para petani untuk pilihannya
itu,” ingat Latif.
Kata dia, jenis varietas unggul
Inpari yang belum masuk di Bima seperti Inpari 3, 5, 9 dan 11. Untuk menunjang
produksi gabah dari jenis inpari, pihaknya selalu melakukan pemeriksaan pada fase
fegetatif, juga pada fase berbunga dan pada fase panen. “jadi kami selalu
melakukan pemeriksaan pada tanaman padi jenis Inpari itu 3 kali
mulai sejak fegetatif, berbunga dan pada masa panen,” tandas Latif. (SM.12)