Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pengadaan Buku SMA 1 Kota Bima tak sesuai Kurikulum?

16 Maret 2012 | Jumat, Maret 16, 2012 WIB Last Updated 2012-03-16T13:50:33Z

Kota Bima, (SM).- Ratusan eksemplar buku pengadaan pihak SMAN 1 Kota Bima yang anggarannya mencapai ratusan juta rupiah, disinyalir tak bisa dimanfaatkan oleh siswa. Dikabarkan, buku yang dibelanjakan itu tak sesuai kurikulum dan lebih mementingkan keuntungan berbagai pihak yang terlibat.

Informasi yang diperloh Koran ini dari sumber di SMAN 1 Kota Bima, buku yang dibelanjakan pada tahun 2011 lalu itu tak ubahnya seperti barang bekas yang tidak berguna. Karena hingga kini, siswa SMAN 1 Kota Bima tidak bisa menggunakannya sebagai alat belajar. “Bukunya tersimpan begitu saja, tak bisa digunakan karena sudah tak sesuai kurikulum sekarang,” beber sumber, Senin (12/3).
Dia sangat menyayangkan buku yang dibelanjakan dengan harga ratusan juta itu sama sekali tak bisa dimanfaatkan untuk proses belajar siswa. “Dana yang saya tahu itu ratusan juta, untuk apa beli buku mahal-mahal tapi tak bisa digunakan,” sesalanya.
Di tempat berbeda, Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Bima, Drs. H. M. Jafar yang ditemui di ruang kerjanya, membantah telah membeli buku sebanyak itu. “Tak ada pengadaan sebanyak itu,” tepisnya, Senin kemarin.
Dia mengaku, tahun lalu pihaknya menerima bantuan hibah dari Kementrian Pendidikan. Namun yang diterima tidak dalam bentuk uang, melainkan dalam bentuk buku, masing-masing buku yang berkaitan dengan olimpiade dan MIPA. Kemudian berikutnya lagi mendapatkan bantuan yang sama berupa ratusan buku Sains dalam Bahasa Inggris. “Saat itu kami dapat bantuan hibah sebanyak dua kali. Kalau dihargakan tidak mencapai ratusan juta, sekitar Rp45 juta saja,” terangnya.
Ditanya kapan terakhir mendapatkan dana pengadaan buku? Jafar menjawab, tahun 2011 lalu pihaknya dapat dana dari APBN senilai Rp150 juta, tapi bukan untuk pengadaan buku melainkan pengadaan multimedia. “Alat-alat itu juga hingga kini masih sangat bermanfaat. Jadi tidak benar adanya aduan masalah buku yang bernilai ratusan juta itu tapi tidak dimanfaatkan,” katanya.
Di ruangan Laboratorium Multimedia, Ridwan selaku penanggungjawab ruangan mengatakan, bantuan senilai Rp150 juta untuk pengadaan Multimedia sudah dibelanjakan. Dalam satu paket, peralatan multimedia itu diantaranya, komputer empat unit, satu unit server, satu unit UPS, satu unit UPS Server, layar datar, printer dua unit, scanner, kemudian untuk akses internet dan peningkatan. “Ratusan juta itu dibelanjakan untuk pembelian satu paket Multimedia,” jelas Ridwan. (SM.07
×
Berita Terbaru Update