Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pemkab Masih Utang Biaya Pengamanan

04 Maret 2012 | Minggu, Maret 04, 2012 WIB Last Updated 2012-03-04T09:06:36Z

Bima, (SM).- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima rupanya masih mengutang pada pihak ketiga untuk biaya hidup ratusan personil Polisi selama melakukan pengamanan kerusuhan penolakan tambang baru-baru ini. Hingga per Pebruari 2012, Pemkab Bima telah menggelontorkan dana sebesar Rp600 juta biaya makan untuk kurang lebih 800 orang personil Polisi, mulai sebelum kerusuhan di Pelabuhan Sape hingga per 18 Pebruari 2012.

Angka Rp600 juta yang dikucurkan itu, belum termasuk yang masih tercatat sebagai kas bon di pihak ketiga. Pemkab Bima berencana menambah alokasi dana Rp300 juta untuk menutupi kekurangan alias yang masih diutang.
Kabag Tatapem Setda Bima H. Rusdin yang dikonfirmasi di halaman kantor sementara Pemkab Bima di LLK Bima, enggan memberikan penjelasan pada wartawan. Ia menyarankan pada wartawan agar menghubungi bagian keuangan.
“Saya tidak tahu persis. Sekarang ini masih kita klinis-kan. Silakan hubungan bagian keuangan yang tahu persis dan mengelola keuangan,” elaknya menjawab seberapa dana yang dikucurkan untuk biaya pengamanan Polisi.
Kabag Keuangan Setda Bima, M.Yamin yang dikonfirmasi di ruang kerja Setda Bima, justru heran kalau dirinya yang ditanya soal angka riil yang dikucurkan. “Yang punya DPA itu kan Bagian Tatapem,” ungkapnya.
Ia malah tersinggung setelah dijelaskan bahwa Kabag Tatapem yang menyarankan wartawan untuk menemui dirinya. “Saya (Bagian Keuangan) kan hanya mencairkan berdasarkan permintaan. Mana kita tahu yang sudah digunakan,” timpalnya.
Setda Bima H.Masykur H.MS yang dikonfirmasi, dana untuk pengamanan yang sudah dialokasikan dalam APBD tahun 2012 senilai Rp700 juta. Kata dia, dari total dana tersebut, yang sudah dicairkan Rp600 juta.
Sekda menyebutkan, dana sebesar Rp600 juta yang sudah dicairkan itu hanya untuk biaya pengamanan Polisi mulai terjadi kerusuhan di Pelabuhan Sape sampai kembali ke daerah asal pada pekan kemarin.
“Dari 600 juta yang sudah dicairkan itu belum cukup, itu pun masih ada yang belum terbayar. Makanya kami ingin mengajukan tambahan dana lagi pada DPRD sebesar Rp300 juta untuk menutupi kekurangan,” akunya.
Pemerintah setempat berkeinginan mintai restu lembaga DPRD Kabupaten Bima menggunakan dana senilai Rp300 juta dalam pos tak terduga untuk menutupi kebutuhan hidup personil Polisi selama lakukan pengamanan.
Menurutnya, kebutuhan hidup per hari per orang anggota Polisi yang terlibat pengamanan dihitung rata-rata sebesar Rp30 ribu. Sementara jumlah personil Polisi yang melakukan pengamanan sekitar 800 orang.
Aparat Kepolisian melakukan pengamanan sekitar sepekan sebelum kerusuhan penembakan yang terjadi di Pelabuhan Sape tanggal 24 Desember 2011 lalu, dan selesai pada sepekan lalu. (SM.06)
×
Berita Terbaru Update