Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

PDAM Macet Lagi, Warga Kota Meregang

19 Maret 2012 | Senin, Maret 19, 2012 WIB Last Updated 2012-03-19T03:40:28Z
Warga Bina Baru Kota Bima yang mengantri air bersih, karena pasokan air PDAM macet. (Foto:Aris SM)

Kota Bima, (SM).- Hampir sepekan berlalu, warga Kota Bima tidak lagi menikmati air bersih yang bersumber dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) milik Pemerintah Kabupaten Bima yang masih bercokol di wilayah Kota Bima.
Pantauan Koran ini, sejak beberapa hari tersebut, warga mengeluhkan tidak tersuplaynya air bersih satu-satunya sumber air yang menjadi tumpuan warga Kota Bima tersebut. Di beberapa wilayah Kota, warga terpaksa memilih air sungai untuk kebutuhan mandi dan mencuci dan tidak sedikit yang memanfaatkan air sungai untuk keperluan memasak, meski kadar kesehatan air tersebut sangat diragukan.

Seperti sejumlah warga Kodo hingga Kumbe pada Koran inipun, mengeluhkan kondisi macetnya ari bersih dari PDAM Bima tersebut. Altrernatif mendapatkan air bersih tentu tidak lain dengan memanfaatkan air sungai yang mengalir di sekitar wilayah setempat. Ironisnya ketika air sungai terjadi banjir, warnanya tentu berubah kecoklatan dan secara kesehatan tentu tidak bisa dipergunakan untuk keperluan mencuci pun mandi. “Kami terpaksa menggunakan air sungai ketimbang nda mandi, “ujar sejumlah warga.
Potret lainnya, tergambar di wilayah Bina Baru kelurahan Dara. Di wilayah ini, satu-satunya harapan tercurah pada suplay air dari PDAM Bima juga. Sejak sepekan pula secara bergantian warga setempat menunggui suplay air PDAM lewat mobil tangki. Itupun kata sejumlah warga, Sabtu lalu, tidak mencukupi kebutuhan rumah tangga ratusan Kepala Keluarga (KK) yang berdomisili di lingkungan Bina Baru. Mestinya kata warga, suplay air dengan bantuan mobil tangki, minimal 4 hinga 5 tanggi perhari. “Sebanyak itu baru mencukupi, “keluh warga.
Di wilayah Sadia, Mande dan wilayah sekitarnya, fakta yang sama juga dikeluhkan warga setempat. Alternatif yang terpaksa ditempuh warga setempat, memanfaatkan mata air yang ada di sekitar sungai wilayah tersebut. Pantau wartawan, warga secara bergantian memanfaatkan sumber mata air yang ada, sekedar untuk mandi dan mencuci. “Sampai kapan air PDAM macet, kalau seperti ini, tentu sangat menggangu aktifitas yang mesti dijalani,“ ujar warga.
Di tempat terpisah, Direktur Utama PDAM Bima, Drs H.Ramli, pada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Sabtu lalu, mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi yang ada. Dijelaskannya, macetnya suplay air sebagaimana biasanya, terganggu akibat tersumbatnya pipa induk yang ada di wilayah sebelah barat Nungga. Tersumbatnya pipa tersebut, ujarnya hingga 300 meter.
Belum selesai persoalan itu, kata Ramli yang ditemani Direktur Teknik, Maman, hadapi benca alam berupa banjir yang menghanyutkan sejumlah pipa yang langsung terjadi di lokasi induk suplay air yakni di Toloweri Nungga. Sejumlah pipa induk di lokasi induk tersebut, jelasnya, hanyut terbawah banjir yang terjadi Jum’at sore.
Kata Ramli, PDAM tengah melakukan perbaikan semua kerusakan yang terjadi. Namun ditegaskannya, untuk memperbaiki sejumlah kerusakan pipa bocor termasuk pipa yang hanyut di lokasi induk, memerluka waktu yang lama, belum lagi butuh biaya yang tidak sedikit. “Untuk satu titik kebocoran saja, perlu anggaran tidak kurang dari Rp 5 juta”, keluhnya, sembari menjelaskan khusus pipa, akan diganti dengan jenis GI sebelumnya pipa jenis PVC.
Kondisi macetnya suplay air dan kerusakan serta pipa bocor, bukan saja dialami di wilayah Kota Bima, tetapi di sejumlah wilayah Kabupaten Bima, jelas Direktur PDAM Bima, mengalami hal yang sama. Dicontohkannya ada 15 titik kebocoran yang terjadi di wilayah Kabupaten, mulai dari Tente, Rabakodo, Tengah, Baralau dan seterusnya. Dari sekian titik tersebut, katanya, baru dua titik yang diperbaiki.
Untuk mengantisipasi macetnya air tersebut, kata Ramli, telah dilakukan suplay air di sejumlah wilayah dengan menggunakan mobil tangki. Itupun diakuinya, tidak bisa maksimal dan memenuhi semua kebutuhan air di seluruh wilayah yang ada. Untuk itu pihaknya meminta maaf pada warga pelanggan PDAM atas kerusakan yang terjadi dan meminta memaklumi kondisi yang terjadi. “InsyaAllah kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk segera memperbaiki sejumlah kerusakan,“ ucapnya. (SM.08)
×
Berita Terbaru Update