Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Panen Raya Jagung di Sanggar, Bupati Janji Bantu Akses Pasar

19 Maret 2012 | Senin, Maret 19, 2012 WIB Last Updated 2012-03-19T02:54:41Z

Bima, (SM).- Jagung sebagai salah satu komoditi pertanian yang cukup potensial mendapat perhatian utama Pemerintah Kabupaten Bima. Ahad (18/3) Bupati Bima H. Ferry Zulkarnain, ST bersama Wakil Bupati Bima Drs. H. Syafrudin H.M.Nur., M.Pd didampingi  Ketua TP. PKK Kabupaten Bima Hj. Indah Damayanti Putri, Ketua GOW Hj. Rustina Syafrudin melakukan panen raya jagung hibrida di desa Boro Kecamatan Sanggar.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Bima, Ir. H.Nurdin dalam pemaparannya menyatakan, areal tanaman jagung di Sanggar seluas 4.124 Ha, khusus di desa Boro terdapat 798 Ha dengan varietas yang ditanam, antara lain Bisi 2, Bisi 16, Srikandi kuning dan DMI.
Terkait kondisi harga jagung, Kepala UPT Dinas  Pertanian Kecamatan Sanggar , I Made Sirne mengaku, harga jagung sekarang hanya Rp 200/kg dan belum ada penetapan harga dari pengusaha karena menunggu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). “Dengan standar harga ini, keuntungan di tingkat petani sangat minim", ungkapnya.
Sirne berharap, pemerintah daerah dapat membantu petani dalam penyediaan bibit jagung yang berkualitas, seperti prima NK 22, Asia 3, DMI1, PAC,105 untuk dibudidayakan pada lahan  50 Ha. Agar produksi jagung dapat ditingkatkan, Sirne juga mengharapkan pengadaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) untuk petani dalam pengolahan jagung serta penambahan jumlah pupuk sesuai kebutuhan petani.
Bupati Ferry dalam sambutannya di hadapan Kepala SKPD, Camat dan Kepala Desa serta para petani se-Kecamatan Sanggar menyatakan, jagung sebagai salah satu komoditi perdagangan banyak dipengaruhi hukum pasar. Artinya, kalau panen jagung melimpah tentu harganya menurun. Namun demikian Bupati berjanji mendorong peningkatan harga harga jagung dengan cara menghungi para investor untuk menampung jagung petani.
Kata dia, untuk mengantisipasi anjloknya harga jagung ini, dibutuhkan sebuah keseimbangan dalam pola tanam, dengan diselingi tanaman pangan lainnya seperti padi. "Perlu diimbangi dengan menanam padi karena tidak mungkin semua orang makan jagung. Saya minta untuk mengatur pola tanam supaya Bima sebagai lumbung padi tidak kekurangan beras", pintanya.
Menanggapi aspirasi petani untuk mendapatkan peralatan pengolahan jagung, Bupati juga berjanji memberikan Alsintan seperti mesin perontok jagung, mesin penyemprot (hand sprayer) secara bertahap pada setiap desa produsen jagung, disamping mendistribusikan pupuk sesuai kebutuhan petani  di kecamatan Sanggar.
“Untuk kemudahan akses pengangkutan hasil panen, saya akan perbaiki ruas jalan di Desa Boro yang dilalui para petani", janji Bupati Ferry. (SM.02)
×
Berita Terbaru Update