Bima, (SM).- Jagung sebagai salah satu komoditi
pertanian yang cukup potensial mendapat perhatian utama Pemerintah Kabupaten
Bima. Ahad (18/3) Bupati Bima H. Ferry Zulkarnain, ST bersama Wakil Bupati Bima
Drs. H. Syafrudin H.M.Nur., M.Pd didampingi Ketua TP. PKK Kabupaten Bima
Hj. Indah Damayanti Putri, Ketua GOW Hj. Rustina Syafrudin melakukan panen raya
jagung hibrida di desa Boro Kecamatan Sanggar.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman
Pangan Kabupaten Bima, Ir. H.Nurdin dalam pemaparannya menyatakan, areal
tanaman jagung di Sanggar seluas 4.124 Ha, khusus di desa Boro terdapat
798 Ha dengan varietas yang ditanam, antara lain Bisi 2, Bisi 16, Srikandi
kuning dan DMI.
Terkait kondisi harga jagung, Kepala
UPT Dinas Pertanian Kecamatan Sanggar , I Made Sirne mengaku, harga
jagung sekarang hanya Rp 200/kg dan belum ada penetapan harga dari pengusaha
karena menunggu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). “Dengan standar harga
ini, keuntungan di tingkat petani sangat minim", ungkapnya.
Sirne berharap, pemerintah daerah
dapat membantu petani dalam penyediaan bibit jagung yang berkualitas, seperti
prima NK 22, Asia 3, DMI1, PAC,105 untuk dibudidayakan pada lahan 50 Ha.
Agar produksi jagung dapat ditingkatkan, Sirne juga mengharapkan pengadaan Alat
dan Mesin Pertanian (Alsintan) untuk petani dalam pengolahan jagung serta
penambahan jumlah pupuk sesuai kebutuhan petani.
Bupati Ferry dalam sambutannya di
hadapan Kepala SKPD, Camat dan Kepala Desa serta para petani se-Kecamatan
Sanggar menyatakan, jagung sebagai salah satu komoditi perdagangan banyak
dipengaruhi hukum pasar. Artinya, kalau panen jagung melimpah tentu harganya
menurun. Namun demikian Bupati berjanji mendorong peningkatan harga harga
jagung dengan cara menghungi para investor untuk menampung jagung petani.
Kata dia, untuk mengantisipasi
anjloknya harga jagung ini, dibutuhkan sebuah keseimbangan dalam pola
tanam, dengan diselingi tanaman pangan lainnya seperti padi. "Perlu
diimbangi dengan menanam padi karena tidak mungkin semua orang makan jagung. Saya
minta untuk mengatur pola tanam supaya Bima sebagai lumbung padi tidak
kekurangan beras", pintanya.
Menanggapi aspirasi petani untuk
mendapatkan peralatan pengolahan jagung, Bupati juga berjanji memberikan
Alsintan seperti mesin perontok jagung, mesin penyemprot (hand
sprayer) secara bertahap pada setiap desa produsen jagung, disamping
mendistribusikan pupuk sesuai kebutuhan petani di kecamatan Sanggar.
“Untuk kemudahan akses pengangkutan
hasil panen, saya akan perbaiki ruas jalan di Desa Boro yang dilalui para
petani", janji Bupati Ferry. (SM.02)