Bima, (SM).- Lantaran mencari ikan di Taman Nasional Komodo (TNK)
Kabupaten Manggarai Barat, nelayan asal Kecamatan Sape tertembus peluru petugas
di Taman Wisata di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Anwar (24), salah satu dari empat
nelayan tersebut, tewas setelah timah panas bersarang ditubuhnya. Sementara
tiga rekannya masing-masing Syarifuddin (23), Abdul Muis (27) dan Ucok (11)
mengalami luka serius. Kejadian itu berlangsung saat mereka mencari ikan di
sekitar pulau Gilibanta dan Komodo, Selasa (27/3) pukul 01.00
dini hari.
Kepala Dusun Bajo Barat Kecamatan
Sape, Bambang menyatakan, warga yang tewas tertembak dan korban luka
merupakan warga Bajo Pulau Kecamatan Sape. Selain korban tewas dan luka, ada
sekitar empat orang yang ditahan petuga yakni Jaharudin (21), A Rahman (26), A
Rafik (20). Ketiga nelayan tersebut berasal dari Desa Pai Kecamatan Wera dan
Riyan (11) asal desa Bajo Pulau.
Kadus Bajo Barat menyesalkan
tindakan biadab Petugas Jagawana TNK yang melakukan tembakan babi buta terhadap
nelayan sape yang cari makan. Tindakan tersebut dianggap tak manusiawi. “Jika
ada kesalahan, jangan ditembak. Harusnya ditangkap dan dipenjarakan. Apa nyawa
manusia lebih berharga dari binatang,” kesal Bambang.
Anggota DPRD Kabupaten Bima duta
PKS, Firdaus, SH juga mengutuk keras tindakan Petugas TNK. Atas insiden
itu, pihaknya akan melakukan advokasi karena tindakan petugas sangat tidak
manusiawi. “Negara kita ini Negara Hukum. Tindakan petugas TNK melanggar hak
asasi manusia, belum tahu kesalahan nelayan ko’ main brondong peluru saja. Kami
akan tuntut aksi ini,” ancamnya.
Wakapolsek Sape IPTU I Nyoman
Langsung, membenarkan penembakan Nelayan Sape dan Wera di perairan Komodo.
Katanya, kejadiann tersebut berlangsung Selasa dini hari “Ketujuh orang
itu masih ditahan petugas Taman Nasional Komodo, termasuk yang
luka-luka. Mereka (nelayan,red) ditembak karena diduga melakukan bom
ikan di sekitar perairan Komodo dan Gilibanta,” jelasnya.
Ditambahkan, nelayan itu diduga
petugas tengah membawa bom ikan diperahunya. Oleh karena itu, mereka
diberondong tembakan saat diminta berhenti, tapi malah memacu perahunya.
Nelayan yang berjumlah 8 orang, satu di antaranya tewas di tempat. (SM 13)