Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Lagi, Nama Kepala BKD Dicatut

16 Maret 2012 | Jumat, Maret 16, 2012 WIB Last Updated 2012-03-16T13:48:57Z

Kota Bima, (SM).- Setelah Walikota dan Wakil Walikota dimanfaatkan namanya oleh oknum tak bertanggung jawab atas dalih memuluskan tenaga honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Pemkot Bima, kini Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bima, Drs H Sukri MSi, kembali dicatut alias dimanfaatkan oknum untuk memuluskan niat jahatnya dengan mempengaruhi sejumlah tenaga honorer untuk menyerahkan sejumlah uang yang bernilai puluhan juta dengan iming meluluskan menjadi PNS.

Mengemukanya pencatutan nama kepala BKD tersebut, diceritakan langsung yang bersangkutan pada momentum pemberian bantuan serta sosialiasi e-KTP dan sosialiasi dampak flu burung di Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota, Senin kemarin.
Fakta kronologis atas pencatutan namanya, kata Sukri dihadapan sejumlah warga Melayu, berawal kedatangan seorang PNS (tidak disebutkan namanya) di lingkup Pemkot Bima menghadap di ruang kerjanya, mempertanyakan kembali apakah uang sejumlah Rp15 juta sebagai uang muka pembayaran awal untuk memuluskan isterinya (juga tidak disebutkan namanya) dari status sebagai tenaga honorer salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkot Bima, menjadi PNS.
Dengan nada heran bercampur aneh, Sukri, mempertanyakan pada PNS tersebut, apakah penyampaian tersebut tidak salah orang alias tidak salah alamat. Sebabnya, sama sekali tidak paham dengan maksud kedatangan dan penyampaian oknum PNS yang menjadi korban penipuan orang tak bertanggung jawab tersebut. Namun secara tegas pula, oknum PNS itu, mengaku telah mengirim uang sejumlah dimaksud melalui rekening Kepala BKD.
Ditrasfernya sejumlah uang muka tersebut, berawal pula, saat paman dari PNS tersebut menerima telpon masuk dari Kepala BKD dengan pemberitahuan bisa memuluskan isterinya menjadi PNS. “Berdasar informasi dari pamannya itulah oknum PNS tersebut, mentrasfer uang yang menurutnya masuk kerekening saya, “ceritanya.
Guna memberikan kepastian atas informasi sesat yang berimbas pada pencatutan namanya selaku kepala BKD dan juga atas modus penipuan yang berakibat raibnya sejumlah uang milik oknum PNS tersebut, Sukri, menanyakan pada oknum tersebut soal dari mana diketahuinya nomor rekening pribadi dirinya sambil meminta ditunjukan rekening tersebut. Termasuk meminta nomor Handphon (HP) yang menagatasnamanakan dirinya pada oknum PNS tersebut, untuk dihubungi kembali. “Coba telepon ke nomor itu, saya aktifkan HP saya, “ujar Kepala BKD sembari menceritakan bahwa pembuktian nomor HP tersbut menjadi tidak benar nomor HPnya.
Pada moment itu dan dengan menceritakan kembali peristiwa pencatutan namanya, dimaksudkan bahwa tidak benar siapapun pejabat Pemkot Bima, mulai dari Walikota, Wakil Walikota hingga setingkat pihaknya, meminta imbalan apapun pada tenaga honorer dengan dalih bias memuluskan menjadi PNS. Tegasnya, pemerintah tidak pernah mengusulkan orang perorang dari tenaga honorer untuk diangkat menjadi PNS. Jika ada regulasi pengangkatan pegawai atau penerimaaan formasi PNS untuk kebutuhan Pemkot Bima, katanya, dipastikan melewati mekanisme dan proses yang terbuka untuk umum.
Jelasnya pula, sebagai informasi public, jumlah tenaga honorer kategori I masih tersia 11 orang. Sisa jumlah honorer yang belum diangkat pada kategori I itu, masih menunggu pengangkatan lewat tes audit. Maksudnya, dalam tes audit tersebut yang bersangkutan akan diterima menjadi PNS apabila tidak tersangkut sanksi kasus pidana serta bagi honorer kategori I yang wanita, tidak menjadi isteri kedua seseoarang.
Sementara untuk kategori II yang berjumlah 2650, proses dan tindak lanjutnya masih menunggu keputusan dari Badan Administrasi Kepegwaian Nasional (BAKN) dan Kementerian Pedayagunaan Aparatur (MenPAN). (SM.08)
×
Berita Terbaru Update