Bima, (SM).- Hingga Senin 12 Maret 2012 pagi, sudah 6 Balita asal Kota
dan Kabupaten Bima yang yang dirawat di RSUD Bima karena dicurigai
(suspek) flu burung alias H5NI.
Balita terkahir yang masuk RSUD
Bima, yakni Balita berusia 1,4 tahun asal Kelurahan Penaraga Kota Bima, Nabila
10 tahun Balita asal Kelurahan Panggi Kota Bima dan Putri 2,5 tahun Balita asal
Desa Simpasai Kecamatan Monta Kabupaten Bima. Dua Balita asal Kota Bima masuk
di RSUD Bima Ahad lalu. Keduanya tidak sempat dirawat inap di Puskesmas
terdekat. Setelah terindikasi terjangkit flu burung, langsung dirujuk ke RSUD
Bima.
Balita terakhir, yakni asal Desa
Simpasai Kecamatan Monta dirujuk ke RSUD Bima Senin pagi oleh petugas medis di
Puskesmas Kecamatan setempat, setelah dicurigai terjangkit virus H5NI.
Ketiganya kini tengah dalam perawatan medis di RSUD Bima. “Ketiga Balita yang
baru masuk itu mengalami gejala yang sama. Petugas mencurigai mereka terjangkit
virus H5NI,” ungkap Kepala IGD RSUD Bima dr. H. Sucipto yang ditemui di Rumah
sakit setempat, kemarin.
Ketiga Balita yang masuk dalam dua
hari terakhir itu, jelasnya, sama dengan gejala yang dialami Balita yang masuk
pada hari sebelumnya. “Batuk-batuk, demam disertai meriang, pilek serta panas,”
tuturnya.
Ke tiga Balita tersebut, lanjutnya,
tidak sempat mendapat perawatan medis di Puskesmas terdekat. Ke tiganya
langsung dirujuk oleh petugas medis Puskesmas ke RSUD Bima. “Tiba di sini,
langsung kita tangani,” katanya.
Pada musim sekarang ini, kata dia,
Balita rentan dengan gejala pilek, batuk yang disertai demam. Akan tetapi tidak
serta merta langsung divonis terjangkit virus H5NI. Secara medis, flu burung
dapat dilihat dari gejala korban.
Gejala yang paling menonjol Adalah
ketika korban mengalami badan panas, pilek dan batuk yang disertai dengan sesak
napas yang begitu cepat. Dia jelaskan, virus H5NI sangat berbahaya bagi
manusia.
“Kalau korban sudah dinyatakan
positif terjangkit flu burung, dalam hitungan jam saja bisa out (mati).
Kebanyakan korban tidak pernah lolos dari virus yang sangat mematikan itu,”
ucapnya. Untuk di Bima belum ada yang dinyatakan positif,” sambungnya.
Beberapa hari sebelumnya, pihak RSUD
Bima merujuk dua orang Balita asal Desa Nggembe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima
ke Rumah sakit di Mataram. Ke duanya dirujuk supaya mendapat perawatan medis.
Kata Sucipto, hingga hari Senin
pihaknya belum menerima surat rujukan kembali dari medis di Rumah sakit Mataram
mengenai kondisis medis ke dua pasien suspek flu burung tersebut.
Ia berharap, virus H5NI tersebut
agar tidak dianggap remeh. Sebab, kalau sudah menyerang manusia, tingkat
kematian maupun tingkat penyebaran penyakitnya sangat berbahaya. “Sebaiknya
kita cegah sejak dini,” pintanya. (SM 06)