Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Balita Suspek Flu Burung, Bertambah

16 Maret 2012 | Jumat, Maret 16, 2012 WIB Last Updated 2012-03-16T13:49:27Z

Bima, (SM).- Hingga Senin 12 Maret 2012 pagi, sudah 6 Balita asal Kota  dan Kabupaten Bima yang yang dirawat di RSUD Bima karena dicurigai (suspek) flu burung alias H5NI.
Balita terkahir yang masuk RSUD Bima, yakni Balita berusia 1,4 tahun asal Kelurahan Penaraga Kota Bima, Nabila 10 tahun Balita asal Kelurahan Panggi Kota Bima dan Putri 2,5 tahun Balita asal Desa Simpasai Kecamatan Monta Kabupaten Bima. Dua Balita asal Kota Bima masuk di RSUD Bima Ahad lalu. Keduanya tidak sempat dirawat inap di Puskesmas terdekat. Setelah terindikasi terjangkit flu burung, langsung dirujuk ke RSUD Bima.

Balita terakhir, yakni asal Desa Simpasai Kecamatan Monta dirujuk ke RSUD Bima Senin pagi oleh petugas medis di Puskesmas Kecamatan setempat, setelah dicurigai terjangkit virus H5NI. Ketiganya kini tengah dalam perawatan medis di RSUD Bima. “Ketiga Balita yang baru masuk itu mengalami gejala yang sama. Petugas mencurigai mereka terjangkit virus H5NI,” ungkap Kepala IGD RSUD Bima dr. H. Sucipto yang ditemui di Rumah sakit setempat, kemarin.
Ketiga Balita yang masuk dalam dua hari terakhir itu, jelasnya, sama dengan gejala yang dialami Balita yang masuk pada hari sebelumnya. “Batuk-batuk, demam disertai meriang, pilek serta panas,” tuturnya.
Ke tiga Balita tersebut, lanjutnya, tidak sempat mendapat perawatan medis di Puskesmas terdekat. Ke tiganya langsung dirujuk oleh petugas medis Puskesmas ke RSUD Bima. “Tiba di sini, langsung kita tangani,” katanya.
Pada musim sekarang ini, kata dia, Balita rentan dengan gejala pilek, batuk yang disertai demam. Akan tetapi tidak serta merta langsung divonis terjangkit virus H5NI. Secara medis, flu burung dapat dilihat dari gejala korban.
Gejala yang paling menonjol Adalah ketika korban mengalami badan panas, pilek dan batuk yang disertai dengan sesak napas yang begitu cepat. Dia jelaskan, virus H5NI sangat berbahaya bagi manusia.
“Kalau korban sudah dinyatakan positif terjangkit flu burung, dalam hitungan jam saja bisa out (mati). Kebanyakan korban tidak pernah lolos dari virus yang sangat mematikan itu,” ucapnya. Untuk di Bima belum ada yang dinyatakan positif,” sambungnya.
Beberapa hari sebelumnya, pihak RSUD Bima merujuk dua orang Balita asal Desa Nggembe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima ke Rumah sakit di Mataram. Ke duanya dirujuk supaya mendapat perawatan medis.
Kata Sucipto, hingga hari Senin pihaknya belum menerima surat rujukan kembali dari medis di Rumah sakit Mataram mengenai kondisis medis ke dua pasien suspek flu burung tersebut.
Ia berharap, virus H5NI tersebut agar tidak dianggap remeh. Sebab, kalau sudah menyerang manusia, tingkat kematian maupun tingkat penyebaran penyakitnya sangat berbahaya. “Sebaiknya kita cegah sejak dini,” pintanya. (SM 06)
×
Berita Terbaru Update