Bima, (SM).- Antisipasi penyebaran virus H5NI kurang menjadi perhatian
serius pihak RSUD Bima maupun Pemerintah Daerah. Pasalnya, Balita yang
dicurigai (suspek) terjangkit flu burung dirawat gabung bersama pasien umum.
Pantauan langsung koran ini, ketiga
pasien suspek flu burung asal Kota Bima dan Kabupaten Bima yang baru dirujuk
dua hari terakhir, dirawat bersama pasien umum lainnya di ruang perawatan anak
RSUD Bima.
Harusnya, pasien yang dinyatakan
suspek terjangkit virus H5NI tersebut dirawat secara terpisah alias diisolasi
dengan pasien-pasien umum lainnya. Pihak keluarga maupun maupun pengunjung
lain, mestinya tidak berbaur.
Hal tersebut wajib dilakukan sebagai
salah satu upaya untuk melakukan antisipasi penyebaran virus maut yang siap
mencabut nyawa korban dalam setiap saat itu. Hal tersebut, tidak harusnya tidak
dibiarkan terus terjadi.
Kepala IGD RSUD Bima dr. H. Sucipto
yang dimintai penjelasan, mengakui pasien yang dinyatakan suspek flu burung
tidak dirawat terpisah alias diisolasi dengan pasien umum lainnya. Sucipto
membenarkan, seharusnya pasien yang sudah dinyatakan suspek flu burung tersebut
dirawat secara terpisah. Tidak dilakukan perawatan bergabung dengan pasien umum
maupun tidak berbaur dengan orang lain.
Petugas medis yang merawat korban
pun, kata dia, harus ditetapkan satu atau dua orang saja. Hal tersebut bagian
dari upaya untuk mencegah penyebaran virus tersebut. “Kalau berbaur seperti
ini, penyebarannya lebih gampang,” tuturnya.
Ia mengakui, di RSUD Bima tidak ada
ruangan khusus untuk perawatan pasien yang terjangkit virus, seperti pasien
suspek flu burung tersebut. “Mungkin dalam waktu dekat ada perhatian dari semua
pihak,” tukasnya.
Ia berharap, virus H5NI tersebut
agar tidak dianggap remeh. Sebab, kalau sudah menyerang manusia, tingkat
kematian maupun tingkat penyebaran penyakitnya sangat berbahaya. Sebaiknya
dicegah sejak dini.
Apakah sudah ada pengambilan sample
darah? Sucipto mengatakan, sepengetahuannya belum ada dilakukan pengambilan
sample darah pasien suspek, baik oleh pihak RSUD Bima maupun oleh Dinas
Kesehatan.
Menurut dia, pengambilan sample
darah pasien suspek flu burung tersebut wajib diambil. Karena untuk mengetahui
secara pasti secara medis apakah positif terjangkit flu burung atau tidak. (SM
06)