Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Balita Suspek Flu Burung Digabung Pasien Lain

16 Maret 2012 | Jumat, Maret 16, 2012 WIB Last Updated 2012-03-16T13:49:53Z

Bima, (SM).- Antisipasi penyebaran virus H5NI kurang menjadi perhatian serius pihak RSUD Bima maupun Pemerintah Daerah. Pasalnya, Balita yang dicurigai (suspek) terjangkit flu burung dirawat gabung bersama pasien umum.

Pantauan langsung koran ini, ketiga pasien suspek flu burung asal Kota Bima dan Kabupaten Bima yang baru dirujuk dua hari terakhir, dirawat bersama pasien umum lainnya di ruang perawatan anak RSUD Bima.
Harusnya, pasien yang dinyatakan suspek terjangkit virus H5NI tersebut dirawat secara terpisah alias diisolasi dengan pasien-pasien umum lainnya. Pihak keluarga maupun maupun pengunjung lain, mestinya tidak berbaur.
Hal tersebut wajib dilakukan sebagai salah satu upaya untuk melakukan antisipasi penyebaran virus maut yang siap mencabut nyawa korban dalam setiap saat itu. Hal tersebut, tidak harusnya tidak dibiarkan terus terjadi.
Kepala IGD RSUD Bima dr. H. Sucipto yang dimintai penjelasan, mengakui pasien yang dinyatakan suspek flu burung tidak dirawat terpisah alias diisolasi dengan pasien umum lainnya. Sucipto membenarkan, seharusnya pasien yang sudah dinyatakan suspek flu burung tersebut dirawat secara terpisah. Tidak dilakukan perawatan bergabung dengan pasien umum maupun tidak berbaur dengan orang lain.
Petugas medis yang merawat korban pun, kata dia, harus ditetapkan satu atau dua orang saja. Hal tersebut bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran virus tersebut. “Kalau berbaur seperti ini, penyebarannya lebih gampang,” tuturnya.
Ia mengakui, di RSUD Bima tidak ada ruangan khusus untuk perawatan pasien yang terjangkit virus, seperti pasien suspek flu burung tersebut. “Mungkin dalam waktu dekat ada perhatian dari semua pihak,” tukasnya.
Ia berharap, virus H5NI tersebut agar tidak dianggap remeh. Sebab, kalau sudah menyerang manusia, tingkat kematian maupun tingkat penyebaran penyakitnya sangat berbahaya. Sebaiknya dicegah sejak dini.
Apakah sudah ada pengambilan sample darah? Sucipto mengatakan, sepengetahuannya belum ada dilakukan pengambilan sample darah pasien suspek, baik oleh pihak RSUD Bima maupun oleh Dinas Kesehatan.
Menurut dia, pengambilan sample darah pasien suspek flu burung tersebut wajib diambil. Karena untuk mengetahui secara pasti secara medis apakah positif terjangkit flu burung atau tidak. (SM 06)   
×
Berita Terbaru Update