Kota Bima,(SM).- Ajal atau kematian pada manusia bisa kapan dan dimana saja. Tak
kenal usia, waktu dan tempat. Seperti halnya yang dialami Mansyur (60). Setelah
meminum sesuatu, pria yang berprofesi sebagai kusir itu mengembuskan nafas
terakhirnya.
Warga di sekitar RT05 RW02 Kelurahan Mande Kecamatan Rasanae Barat
Kota Bima, Senin kemarin digegerkan dengan meninggalnya Mansyur, warga
Lingkungan Sadia satu, Kelurahan Sadia. Dia disebut, meninggal mendadak saat
sedang bekerja mengangkut tanah di sekitar kos-kosan di lingkungan setempat.
Menurut pengakuan keponakannya, Sulaeman, pamannya itu tidak
memiliki riwayat sakit jantung atau penyakit lainnya. Dia mendengar kabar
Mansyur meninggal dari orang di sekitar Kos-kosan itu. “Saya dapat kabar
sekitar pukul 11.30 wita. Paman meninggal saat menggali tanah,” ujarnya di
kediaman Mansyur.
Kata dia, menurut kabar dari warga sekitar, sebelum meninggal
Mansyur sempat meminta minuman. Tapi setelah itu, pamannya tersebut
muntah-muntah dan jatuh terkapar tak bernyawa.
Di tempat berbeda, rekan Mansyur, Sirajudin saat ditanyai mengaku
tidak sempat melihat kondisi terakhir pria yang berbadan kekar tersebut. Karena
saat itu, dia sedang mengangkut tanah di tempat lain. “Saya juga tahunya
setelah dia meninggal,” katanya.
Yang diketahuinya, Mansyur tidak punya riwayat penyakit. Beberapa
hari terakhir, kondisinya hanya dalam keadaan flu. “Dia hanya flu saja, tidak
ada penyakit lain,” terangnya.
Dia menambahkan, selain kuat bekerja, Mansyur juga orangnya kuat
begadang. Bahkan setiap malam, Mansyur kerap kali pergi menonton hiburan biola
di beberapa kampung. Di lingkungannya, warga yang mengetahui Mansyur meninggal
secara tiba-tiba tak kuat menahan isak tangis. Sekan tidak percaya, Mansyur
yang setiap harinya disibukkan dengan aktifitas sebagai kusir dokar, di jemput
oleh sang khalik. (SM.07)