Ir. M. Nasir |
Bima, (SM).- Kepala Bidang Perencanaan
Pembangunan dan Ekonomi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kabupaten Bima, Ir. M. Nasir kaget mendengar adanya pemberitaan Koran ini
mengenai belasan sapi yang mati di Desa Punti Kecamatan Soromandi yang dikelola
oleh kelompok ternak “Kebun Bersama”. Dari pemberitaan itu, pihaknya akan
segera mengevaluasi keberadaan kelompok ternak itu.
Ditemui di ruangannya Sabtu (17/3),
Nasir mengaku hanya mendapat laporan sapi yang mati pada kelompok itu sebanyak
empat ekor, bukan 16 ekor. “Kok bisa sebanyak itu, kita hanya dilaporkan
sebanyak empat ekor,” katanya keheranan.
Karena jumlah sapi mati lebih banyak
dari yang hidup, dalam waktu dekat pihaknya akan mendatangi kelompok tersebut
untuk klarifikasi da menanyakan apa saja yang sudah dilakukan hingga ternak
bantuan tersebut tidak dikelola dengan baik. “Kita evaluasi kelompok itu.
Dengan jumlah yang mati sangat banyak. Tentu kita akan berpikir dua kali untuk
memberikan bantuan yang sama pada tahun mendatang,” tegasnya.
Nasir mengaku, program itu merupakan
program unggulan Kabupaten Bima yang dihajatkan untuk kawasan Soromandi dan
sekitarnya. Pengelolaannya pun menjadi kewenangan dan urusan kelompok. Caranya
melakukan pengembangbiakan secara kolektif oleh seluruh anggota kelompok,
dengan menempatkan sapi pada satu kandang yang disediakan oleh kelompok
tersbeut. “Program ini juga bisa memanfaatkan dan mengelola kotoran sapi
agar bisa bermanfaat. Bukan hanya sapi saja yang dikembangkan,”
Mendengar kabar adanya dominasi dan
monopoli yang dilakukan oleh ketua kelompok, Nasir mengaku sangat kecewa.
Karena persoalan banyaknya sapi yang mati, lantaran ketidakmampuan ketua dalam
bekerja dan memberdayakan anggotanya. “Ini menjadi catatan kita juga. Agar
setiap proposal yang masuk bisa diseleksi dengan baik. Sehingga hal-hal seperti
ini tidak terjadi kembali,” tambahnya. (SM.07)