Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Keberadaan Kelompok Penerima Sapi akan Dievaluasi

19 Maret 2012 | Senin, Maret 19, 2012 WIB Last Updated 2012-03-19T03:38:57Z

Ir. M. Nasir
Bima, (SM).- Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan dan Ekonomi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bima, Ir. M. Nasir kaget mendengar adanya pemberitaan Koran ini mengenai belasan sapi yang mati di Desa Punti Kecamatan Soromandi yang dikelola oleh kelompok ternak “Kebun Bersama”. Dari pemberitaan itu, pihaknya akan segera mengevaluasi keberadaan kelompok ternak itu.
Ditemui di ruangannya Sabtu (17/3), Nasir mengaku hanya mendapat laporan sapi yang mati pada kelompok itu sebanyak empat ekor, bukan 16 ekor. “Kok bisa sebanyak itu, kita hanya dilaporkan sebanyak empat ekor,” katanya keheranan.

Karena jumlah sapi mati lebih banyak dari yang hidup, dalam waktu dekat pihaknya akan mendatangi kelompok tersebut untuk klarifikasi da menanyakan apa saja yang sudah dilakukan hingga ternak bantuan tersebut tidak dikelola dengan baik. “Kita evaluasi kelompok itu. Dengan jumlah yang mati sangat banyak. Tentu kita akan berpikir dua kali untuk memberikan bantuan yang sama pada tahun mendatang,” tegasnya.
Nasir mengaku, program itu merupakan program unggulan Kabupaten Bima yang dihajatkan untuk kawasan Soromandi dan sekitarnya. Pengelolaannya pun menjadi kewenangan dan urusan kelompok. Caranya melakukan pengembangbiakan secara kolektif oleh seluruh  anggota kelompok, dengan menempatkan sapi pada satu kandang yang disediakan oleh kelompok tersbeut.  “Program ini juga bisa memanfaatkan dan mengelola kotoran sapi agar bisa bermanfaat. Bukan hanya sapi saja yang dikembangkan,”
Mendengar kabar adanya dominasi dan monopoli yang dilakukan oleh ketua kelompok, Nasir mengaku sangat kecewa. Karena persoalan banyaknya sapi yang mati, lantaran ketidakmampuan ketua dalam bekerja dan memberdayakan anggotanya. “Ini menjadi catatan kita juga. Agar setiap proposal yang masuk bisa diseleksi dengan baik. Sehingga hal-hal seperti ini tidak terjadi kembali,” tambahnya. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update