Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kadisnak Dompu Imbau tak Terima Pasokan Ayam Bima

06 Maret 2012 | Selasa, Maret 06, 2012 WIB Last Updated 2012-03-06T15:12:45Z
Dompu, (SM).- Pasca munculnya kasus virus flu burung yang menyerang unggas di Kabupaten Bima, membuat daerah Kabupaten Dompu ikut merasa khawatir jika wabah tersebut menyebar sampai ke wilayah ini.
Karenanya, Kepala Dinas Peternakan (Kadisnak) Kabupaten Dompu Ir. Fakhruddin A.Wahab menghimbau kepada masyarakat khususnya pedagang agar tidak membeli ayam atau sejenisnya dari daerah yang sudah positif terserang flu burung diantaranya Kabupaten Bima.
Katanya,  ternak unggas di kabupaten Dompu sampai saat ini diketahui masih aman dari infeksi flu burung. “Belum ada ternak unggas yang kami temukan telah terjangkit flu burung. Yang membuat ayam jatuh sakit karena serangan ND,’’ujarnya.
Namun, tidak menutup kemungkinan virus H5N1 bisa saja menyerang, bila masyarakat tidak waspada dan berusaha mencegahnya, salah satunya dengan tidak memasukan unggas dari daerah yang sudah terjangkit virus dimaksud.
Kadisnak mengaku baru mengatahui jika ada pedagang yang mengambil daging ayam dari Kabupaten Bima untuk dijual ke Dompu. Hal itu tentu dilakukan secara ilegal atau tanpa memperoleh ijin pasokan daging daerah lain, dari Disnak setempat. ‘’Jadi yang memasukan daging ayam secara ilegal merupakan bentuk penyelundupan yang sudah melanggar aturan. Sebab pihak yang ingin memasukan daging harus punya ijin,” tandasnya.
Selain memberikan himbuan,  Kadisnak juga berjanji akan tetap meningkatkan pengawasan terhadap  aktifitas pemasukan ternak dari daerah lain dan melakukan surveilan terhadap kondisi unggas  dalam daerah, sehingga jika ditemukan adanya unggas yang flu burung, pihaknya akan langsung mengambil tindakan represif guna memangkas tingkat penyebarannya. ‘’Sejauh ini kami masih melakukan tindakan prefentif terhadap unggas berupa penyemprotan kandang dengan disinfektan  dan faksinasi  untuk mencegah flu burung,’’katanya. (SM.15)
 
×
Berita Terbaru Update