Bima, (SM).- Kepala Desa Roi, Nurdin M.Sidik mendesak
pemerintah agar melakukan normalisasi sungai, terutama sungai Bombo. Pasalnya,
sungai yang ada sekarang sudah berubah menjadi parit sehingga tidak sanggup
menampung air hujan sehingga sawah menjadi tergenang.
Dijelaskanya, akibat
perubahan fungsi dari sungai ke parit, maka terjadi luapan air sungai.
Akibatnya, sawah menjadi tergenang, sehingga berdampak pada menurunnya produksi
padi. Selain itu, juga daya tampung air sungai semakin menurun.
Kata dia, sebelumnya
lahan sawah yang ada di Roi mampu ditanam sebanyak 3 kali setahun, tetapi
dengan menurunya daya tamping itu, maka hanya bisa ditanam 2 kali. Kalaupun
untuk ke 3 kalinya, hanya pada sawah yang posisinya rendah. “Kondisi sungai
sudah berubah menjadi parit, untuk itu diharapkan agar pemerintah daerah
memprogramkan normalisasi sungai”, desak Nurdin, Sabtu (17/3) di balai Desa
Roi.
Selain permintaan
normalisasi sungai, Kades juga berharap agar lahan sawah yang ada di sepanjang
jalan baru Dore – Talabiu dibuatkan alur sungai. Sebab, setiap tahun sejak
pembangunan jalan lintas Dore – Talabiu akan selalu tergenang akibat luapan air
sungai, sedangkan di hilir tidak ada saluran pembuangan.
“Menurut saya, pembuatan
jalan lintas Dore – Talabiu tidak memperhitungkan dampaknya. Pembuatan jalan
ok, namun harus dipikirkan juga pembuangannya”, sorot Nurdin.
Sebelum jalan Lintas
Dore – Talabiu ada, pusat genangan hanya ada di Dore yang lebih terkenal dengan
Limbu Dorenya. Sekarang, sudah muncul Limbu Roi, tak sedikit lahan sawah yang
sudah jadi korban. Sawah sekitar 50 hektar itu tak bisa ditanam kembali.
Untuk pemerintah harus
memikirkan solusinya, agar lahaan yang 50 hektar itu bisa dimanfaatkan guna
menghasilkan gabah seperti sebelum ada jalan lintas Dore – Talabiu.
“Pemilik lahan yang
tergenang itu, tidak memiliki lagi lahan sawah. Walaupun tidak semuanya, namun
ada satu dua orang. Hal ini kan menimbulkan masalah sosial baru, walaupun
secara ekonomis sangat baik dengan adanya lalu lintas transportasi baru Lintas
Dore – Talabiu,” tandas Kades. (SM.12)