Bima, (SM).- Setahun
terbentuk di Pemerintah Kabupaten Bima, Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) menggelar apel siaga dan simulasi penanganan bahaya banjir dengan
mengambil tempat di kompleks Pendopo lama. Hal itu dilakukan untuk
memperingati setahun berdirinya BPBD.
Kepala BPBD KBima, Drs Sulhan MT
mengatakan, upacara bendera menandai setahunya pengabdian BPBD diikuti
SKPD/organisasi seperti staf BPBD, Dinas Sosial dengan Taruna Siaga Bencana
(Tagana), Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi, juga
hadir Kesatuan Pol PP, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, PMI STKIP, Orari Lokal
Bima, SAR pos Bima, Tim Siaga Bencana Desa (TSBD), Forum Pengurangan Resiko
Bencana (FPRB) dan LSM – LP2DER Bima. Dan bertindak selaku Pembina
Sekda dan komandan upacaranya, Sita Erna S.Sos.
Pada kesempatan itu, kepala badan
mengatakan secara geografis, geologis, hidrologis dan demografis wilayah
Kabupaten Bima memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana, baik yang
disebabkan oleh factor alam, factor non alam maupun factor manusia. Untuk itu
pemerintah memiliki peranan penting untuk penanggulangan bencana itu.
“Kabupaten Bima dengan wilayahnya yang luas memiliki tingkat kerawanan bencana
yang sangat tinggi,,” ujar Sulhan. Rabu (28/3) kemarin usai kegiatan apel.
Walaupun dengan demikian, jajaran
BPBD kabupaten Bima akan komitmen untuk mengabdi secara maksimal. Prinsipnya,
bekerja dulu baru akan memperoleh dana. Kegiatan apel itu juga, kata Mantan
kabag Umum Setda Bima itu, diluar dugaannya. Pasalnya, apel gabungan itu hanya
sebuah wacana. Namun di luar dugaan, respon dari berbagai pihak sehingga bisa
terwujud walaupun dengan secara sederhana namun memiliki nilai filosofis yang
tinggi.
Selain itu, kegiatan apel juga
dilakukan guna melakukan evaluasi personil untuk mengetahui kesiap siagaan
dalam uapaya antisipasi bencana. “Apel ini juga untuk mengefaluasi personal,
bagaimana kesiap siagaan anggota terhadap bencana yang akan datang apabila
terjadi,” urai Sulhan.
Lanjutnya, seluruh anggota baik
yang termasuk Tagana maupun anggota Tim Reaksi Cepat yang ada sekarang dalam
kondisi baik. Seluruh anggota sudah dibekali dengan kemampuan dasar
cara penanganan bencana, akan tetapi belum ada kegiatan diklat pengetahuan
khusus. Yang jelas, apabila ada kegiatan diklat yang bersifat nasional maka
sudah pasti yang ada akan di kirim untuk mengikuti kegiatan tersebut. “Semua
anggota Tagana maupun TRC, kami sudah bekali dengan pengetahuan dasar,” tandas
Sulhan. (SM.12) (Ada Foto di email Kiriman
Haris)