Dompu,
(SM).- Puluhan tenaga honorer dan sukarela di
Bappeda Dompu mengeluhkan belum terima gazi dalam dua bulan terakhir.
Salah seorang tenaga honorer yang tidak ingin dikorankan namanya
kepada media ini Selasa (13/3) menyatakan, sudah dua bulan terakhir gaji mereka belum dibayar.
Sumber ini bersama rekan – rekannya mengaku sempat menanyakan hal ini
kepada bendahara pengeluar kas. Alasan belum dibayar gaji mereka, karena tidak tersedia anggaran untuk hal itu. “Sebelumnya Kepala Bappeda sendiri yang janji akan anggarkan gaji kami tahun 2012 ini, tapi kenapa hasilnya lain”, ujarnya.
Karena demikian, mereka mengancam akan melakukan aksi protes terhadap
kebijakan Kepala Bappeda yang terkesan tidak memperhatikan nasib dan jeripayah
yang mereka berikan terhadap instansi dimaksud. “Kami berniat akan gelar demo
di Bappeda”, tandasnya.
Sementara Kepala Bappeda Dompu, Ir.H. Syaiful M.Si yang dikonfirmasi
membantah jika pihaknya tidak menganggarkan gaji bagi honor daerah dan
tenaga sukarela. “Siapa bilang uang gaji tidak kami anggarkan”, tegasnya.
Kata dia, dirinya memang masih
menahan membayar gaji tenaga honorer karena dirinya sedang menertibkan lebih dulu administrasi mereka.
Kembali ia menjelaskan, jumlah tenaga honor di Bappeda sebanyak 33 orang, yang mendapat SK Bupati sebanyak 4 orang dan 29 orang lainnya masih
sukarela. Namun dari jumlah pegawai non PSN ini, ditemukan banyak yang tidak
aktif masuk kerja. Mereka datang dan pulang sesukanya alias tidak disiplin
sebagai pegawai. “Masa saya harus bayar gaji honorer yang tidak pernah masuk kantor. Absen saja tidak pernah diisi.
Bagaimana saya bisa mempertanggung jawabkan anggaran yang telah dikeluarkan”, terangnya.
Kendati demikian, sebagai pimpinan dirinya akan
memberikan toleransi terhadap para honorer yang malas dalam beberapa bulan
terakhir. “Gajinya tetap
dibayar, tapi ada ketentuan yang akan kami buat yang bersifat mengikat”, cetusnya.
Seperti, saat ini pihaknya telah membuat SK kontrak SKPD Bappeda terhadap
para pegawai honor sukarela. Dalam SK itu dibuat ketentuan khusus serta sanksi
bagi mereka yang malas. “Bagi honor yang jarang masuk
kantor bisa kami keluarkan dari kantor ini. Sebab yang dibutuhkan adalah mereka
yang mau bekerja”, pungkas Syaiful. (SM.15)