Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Apresiasi Sastra

17 Maret 2012 | Sabtu, Maret 17, 2012 WIB Last Updated 2012-03-17T07:39:03Z
Di Tanahku Tak Ada Air Mata
(Kado Cinta Untuk Bima)
-- Akhi Dirman Al-Amin
 
  
Masih terpahat di rekung sejarah
Pada masa 350 Masehi
Ketika sang Sangaji menata prasasti Wadu Pa’a*
Dan sang elok Indra Jamrud naik tahta
Sangaji perkasa pembawa bendera keadilan
Menjadi pemimpin tangguh, kokoh dan berwibawa
: Di tanahku tak ada air mata
 
Masa demi masa berganti
Dana Mbojo* terus berbenah
Tanpa lupa pada akar sejarah
 
Di setiap sudut negeri, akan kau saksikan
Kemilau siwe sampela mbojo berimpu mpida*
;lambang iman yang menancap di dada
Juga mone sampela mbojo*
Yang berjuang di garis depan
Memanggul adat di punggung
Menyemai kebersamaan di segala
 
Tapi kini, di setiap belahan tanahku
Akan kau saksikan
Tangan-tangan yang saling membunuh
Mulut-mulut yang saling mencanci
Tak peduli kerabat saudara
Sampela-sampela mbojo lupa pada adat
Menjual iman di Ama Hami*
Gadis-gadisnya menelanjangi diri sendiri
Para jejaka memilih mabuk-mabukan
Berteman dengan setan
Lupa pada batas syurga dan neraka
 
Dan hari ini
Kita saksikan Bima kita
Menjadi arang oleh angkara
Menjadi api oleh ketidak pedulian
Menjadi amarah oleh keegoisan
 
Dimana?
Dimana kelak anak cucu kita membangun cinta?
Dimana mereka akan menyulam cerita?
Untuk kita bercermin pada kehidupan
Tentang kita yang lupa
Pada semboyan Maja labo dahu*
Tahompara ndai sura dou labo dana*
 
Masih terpeta di relung sejarah
Ketika sangaji menata prasasti wadu pa’a
Dan kini, tanahku berubah abu
Berubah darah
Mati!
: di atahku air mata menganak sungai
Dari wajah-wajah jelata
Wajahku. Wajahmu. Wajah kita
n  Tanah Bima. Di tengah reruntuhan. 27012012
 
 
 Ket :
  1. Wadu pa’a (batu pahat) : merupakan sebuah situs sejarah yang menjadi bukti bahwa Bima merupakan sebuah kerajaan Besar yang berpengaruh di masa lalu.
  2. Dana Mbojo : Bima
  3. siwe sampela mbojo =  pemudi Bima
  4. rimpu mpida = jilbab tradisional Bima
  5. mone sampela mbojo = Pemuda Bima
  6. Ama Hami = Pada dasarnya, Ama Hami adalah sebuah tempat wisata yang berupa pantai. Cuma sayangnya banyak digunakan sebagai tempat pacaran dan hubungan yang ‘tidak sehat’ antara lelaki dan perempuan, sekalipun saat ini sudah mulai ada razia
  7. Maja Labo dahu (semboyan Bima) : Malu dan takut (berbuat yang tidak baik)
  8. Tahompara ndai sura dou labo dana (semboyan pemimpin di Bima) : tidak usah (pikirkan) saya, yang penting masyarakat dan tanah ini
 
 
 
KEPADA PARA PECUNDANG
-- Akhi Dirman Al-Amin
 
Jangan bermimpi dengan mematahkan kedua tanganku
Engkau bisa membunuh pikiranku
Sebab seluruh jiwaku telah kubaidkan bersama puisi
Melangkah ke pelosok terasing
Mengabarkan cinta pada semesta
 
Jangan bermimpi dengan menusuk jantungku
Engkau bisa membusukkan pikiranku
Sebab airmataku telah kualirkan ke segala ruang
Yang akan puisikan syair jiwaku
Menyanyikan tembang kebenaran
 
Jangan bermimpi dengan membakar tubuhku
Engkau bisa menghanguskan jiwaku
Sebab aku adalah puisi
Yang akan tetap kobarkan cinta
Sampai titik mengakhiri hidup
Aula STKIP Bima, 5 Maret 2012
 
 
JANGAN BUNUH ANAK-ANAK KITA
 
Jangan bunuh anak-anak kita
Atas nama budaya yang dikebiri
Festival-festival palsu pemuas hegemoni
Sehingga semakin tidak jelas ; mana emas, mana batu dan mana eek
 
Dan jangan salahkan anak-anakmu jika mereka terus jatuh
Terpuruk ke dalam jurang
Karena selalu menginjak eek
Aula STKIP Bima, 5 Maret 2012
 
 
Akhi Dirman Al-Amin adalah Pembina tetaer SMAN 1 Madapangga. Mendapat 20 penghargaan di bidang kepenulisan dan film tingkat Nasional dan Asia tenggara. Selain menulis 42 buku (Novel, puisi, cerpen), juga menjadi sutradara & penulis naskah film, pencipta lagu dan mengisi trainer kepenulisan di beberapa daerah di Indonesia juga di luar negeri.
×
Berita Terbaru Update